banner 728x90

Bersejarah, Prabowo Teken Kesepakatan Pertahanan dengan Australia

Menteri pertahanan Prabowo Subianto bersama dengan Wakil PM Australia, Richard Marles di Akademi Militer, Magelang. (Dok; Dokumentasi Kemenhan)

Jakarta, Owntalk.co.id – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengunjungi Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (29/8/2024).

Dalam kunjungan tersebut, kedua pejabat tinggi menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defense Cooperation Agreement/DCA), yang menandai babak baru dalam hubungan pertahanan antara Indonesia dan Australia.

Prabowo menyatakan bahwa DCA ini mencerminkan komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat kerja sama pertahanan yang komprehensif serta mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan.

“Kami baru saja menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan yang menjadi tonggak bersejarah,” ujar Prabowo dalam keterangan resminya pada Jumat (30/8/2024).

Perjanjian tersebut mencakup sejumlah inisiatif penting, seperti pengiriman taruna TNI untuk menimba ilmu di Akademi Pasukan Pertahanan Australia (ADFA) dan The Royal Military College di Duntroon, serta peningkatan latihan militer gabungan antarmatra kedua negara.

DCA juga mencakup misi bersama antara TNI dan Angkatan Bersenjata Australia (ADF) untuk menghadapi ancaman keamanan yang berkembang.

“DCA ini merupakan upaya bersama untuk saling membantu mengatasi berbagai ancaman keamanan dan mempromosikan perdamaian serta stabilitas yang berkelanjutan di kawasan,” kata Prabowo.

Prabowo juga menegaskan bahwa perjanjian ini bukanlah sebuah pakta militer atau aliansi, melainkan kerja sama pertahanan yang menghormati prinsip nonblok dan kedaulatan nasional.

“Ini sekali lagi bukan suatu pakta militer, bukan suatu military alliance, tapi suatu defense cooperation,” tegasnya.

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, menyambut baik perjanjian ini dan menyebutnya sebagai salah satu perjanjian pertahanan paling signifikan dalam sejarah hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

“Ini adalah perjanjian pertahanan paling signifikan dalam sejarah hubungan bilateral. Kami menghormatinya. Kami adalah sahabat dekat dan itu terlihat dalam perjanjian yang telah kami tandatangani,” ujar Marles.

Marles juga menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat yang diterimanya di Akmil Magelang. Selama kunjungan, ia mendapat kesempatan untuk menaiki kendaraan taktis Maung buatan PT Pindad, serta menyaksikan parade defile para taruna Akmil dan penampilan drumband Genderang Seruling Canka Lokananta.

“Terima kasih kepada Bapak Prabowo karena telah menyempatkan waktu bagi saya dan delegasi di Akademi Militer. Kami sangat tersanjung dan terkesan dengan parade para taruna hari ini,” katanya.

Salah satu bentuk kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara adalah pertukaran 10 prajurit muda untuk meningkatkan kemampuan militer. Para taruna dari Royal Military College-Duntroon Australia telah menjalani program pertukaran di Akmil Magelang selama sembilan hari.

Salah satu taruna, Maxwell Jon Kiernan, memuji disiplin dan kerja keras yang ditunjukkan oleh taruna Indonesia.

“Saya rasa waktu dan ketekunan yang mereka curahkan untuk berlatih benar-benar telah menjadi suatu inspirasi. Saya harap dapat membawa sifat tekun itu ke rumah dan bekerja lebih keras,” ujar taruna Australia lainnya, Lola Kathleen May Charles.

Selama di Akmil, para taruna Australia mengikuti kelas Bahasa Inggris, serta mengunjungi sejumlah ikon budaya seperti Candi Borobudur dan Prambanan. Mereka juga berkesempatan berkeliling ke kota-kota sekitar seperti Yogyakarta dan Semarang.

Program pertukaran ini akan berlanjut dengan pengiriman taruna Indonesia ke Australia yang dijadwalkan berlangsung pada 10-21 Oktober 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *