Jakarta, Owntalk.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan bahwa droplet atau percikan liur bisa menjadi salah satu jalur penularan penyakit mpox, meskipun kemungkinan penularannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kontak fisik langsung.
WHO sebelumnya telah menetapkan mpox sebagai keadaan darurat global pada 14 Agustus, setelah lonjakan kasus varian Clade 1b di Republik Demokratik Kongo dan penyebarannya ke negara-negara tetangga. Peringatan ini mencerminkan kekhawatiran atas potensi penyebaran lebih lanjut.
Menurut WHO, mpox menyebar terutama melalui kontak fisik dekat dengan orang yang terinfeksi.
Ini termasuk kontak kulit-ke-kulit, seperti bersentuhan atau berhubungan seks, serta kontak mulut-ke-mulut, atau mulut-ke-kulit, misalnya saat berciuman.
Namun, WHO juga menekankan bahwa penularan bisa terjadi melalui interaksi tatap muka dengan seseorang yang mengidap mpox, seperti saat berbicara atau bernapas dalam jarak dekat. Aktivitas ini dapat menghasilkan droplet yang berpotensi menularkan virus.
Juru bicara WHO, Margaret Harris, menjelaskan bahwa meskipun ada kemungkinan penularan melalui droplet, rute utama penularan tetap melalui kontak fisik langsung, terutama kulit-ke-kulit.
“Droplet memang bisa menjadi sumber penularan, tetapi bukan yang utama. Ini bukan bentuk penularan melalui udara atau penularan jarak jauh,” ungkap Harris dalam sebuah pengarahan di Jenewa, seperti dilansir AFP.
Harris juga menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya dinamika penularan mpox.
WHO telah merekomendasikan penggunaan masker bagi mereka yang terinfeksi mpox, kontak dekat mereka, serta petugas kesehatan yang merawat pasien-pasien tersebut.
Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu mencegah penyebaran mpox lebih lanjut, terutama di tengah kekhawatiran global atas penyebaran penyakit yang semakin meluas.