Polri Apps
banner 728x90

Kertoembo Kampung Minim Sinar Matahari

Sungai yang mengalir di kawasan Desa Kertoembo, Jawa Timur. (Dok; Ig Jogjaval2)

Kertoembo, sebuah kampung terpencil di lembah Gunung Wilis, menyimpan keindahan alam yang unik dan jarang tersentuh sinar matahari. Dijuluki sebagai ‘Surga Tersembunyi’, kampung ini menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para petualang yang mencari ketenangan dan pesona alam yang memukau. Eksplorasi Kertoembo, yang sarat dengan sejarah Belanda dan pemandangan memikat, akan menjadi petualangan yang berbeda dari biasanya.

Terletak di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kertoembo atau Toembo, begitu sebutannya, tersembunyi di lembah Gunung Wilis. Karena lokasinya yang terpencil, kampung ini tidak banyak diketahui publik. Hanya dihuni oleh empat kepala keluarga, Kertoembo berada di tengah kebun kopi Kandangan, memberikan suasana yang tenang dan asri.

Yang menarik dari Kertoembo adalah minimnya sinar matahari yang diterima kampung ini. Berada di antara tebing curam, sinar matahari hanya menyinari kampung ini dari pukul 9 pagi hingga pukul 3 sore, selebihnya kampung ini diselimuti kabut khas hawa pegunungan. Fenomena ini menjadikan Kertoembo sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki paparan sinar matahari terbatas.

Indonesia yang beriklim tropis biasanya mendapat sinar matahari melimpah sepanjang tahun. Namun, beberapa daerah, termasuk Kertoembo, mengalami kondisi yang berbeda. Daerah-daerah ini sering kali lebih sedikit mendapat paparan matahari karena cuaca mendung atau ketinggian tempat yang menyebabkan kabut tebal. Meski demikian, daerah-daerah ini menawarkan pesona unik yang berbeda dari destinasi wisata tropis biasa.

Destinasi Minim Sinar Matahari di Indonesia

  1. Bukit Tinggi, Sumatra Barat
  • Rata-rata paparan matahari per hari: 3-5 jam.
  • Terletak di dataran tinggi, Bukit Tinggi memiliki iklim sejuk sepanjang tahun dan sering diselimuti kabut tebal. Destinasi terkenal di sini termasuk Ngarai Sianok dan Jam Gadang.

2. Bandung, Jawa Barat

  • Rata-rata paparan matahari per hari: 4-6 jam.
  • Bandung sering mengalami cuaca mendung dan hujan, terutama pada musim penghujan. Kota ini menawarkan berbagai tempat wisata, mulai dari pegunungan hingga kebun teh.

3. Malang, Jawa Timur

  • Rata-rata paparan matahari per hari: 4-6 jam.
  • Malang dikenal dengan iklim sejuknya dan sering mendung. Tempat-tempat wisata seperti Gunung Bromo dan Coban Rondo menjadi daya tarik utama.

4. Dieng, Jawa Tengah

  • Rata-rata paparan matahari per hari: 2-4 jam.
  • Dataran Tinggi Dieng sering diselimuti kabut tebal dan memiliki cuaca yang sangat dingin. Kawasan ini terkenal dengan candi-candi kuno dan telaga-telaga alami.

5. Lembang, Jawa Barat

  • Rata-rata paparan matahari per hari: 4-6 jam.
  • Lembang menawarkan keindahan alam dan udara sejuk, dengan tempat wisata seperti Tangkuban Perahu dan Farm House Lembang.

Tips Berwisata di Daerah Minim Sinar Matahari

  1. Pengalaman yang Berbeda
  • Wisata di daerah dengan paparan matahari yang lebih sedikit memberikan pengalaman yang berbeda dari destinasi tropis biasa. Suasana sejuk dan mendung menawarkan sensasi liburan yang lebih tenang dan santai.

2. Keindahan Alam

  • Daerah-daerah ini sering kali dikelilingi oleh pegunungan, hutan, dan perkebunan yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.

3. Budaya dan Sejarah

  • Banyak daerah minim sinar matahari yang kaya akan budaya dan sejarah, memberikan nilai edukatif dalam perjalanan.

Mengunjungi daerah-daerah dengan paparan sinar matahari terbatas dapat menjadi pilihan menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana berbeda dan menikmati keindahan alam yang unik.

Jika Anda mencari destinasi liburan yang sejuk dan menawarkan pemandangan menakjubkan, tempat-tempat seperti Kertoembo dan lainnya patut dimasukkan dalam daftar perjalanan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *