Polri Apps
banner 728x90

Peringati Hari Anak Nasional, OJK Ajak Pelajar SD Gemar Menabung

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica Widyasari Dewi saat berbincang dengan salah satu anak sekolah dasar dalam kegiatan Edukasi Keuangan bagi Anak dalam memperingati Hari Anak Nasional oleh OJK di Serang, Banten pada Jumat (26/7/2024). (Dok; Infopublik)

Jakarta, Owntalk.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak para siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) untuk gemar menabung dan bijak menggunakan uang sejak dini. Tujuannya adalah agar mereka terhindar dari masalah keuangan di masa mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, seusai kegiatan Edukasi Keuangan bagi Pelajar di Plaza Aspirasi K3P3B, Kota Serang, Banten, pada Jumat (26/7/2024).

“Mengapa kita mengajarkan menabung dulu? Karena menabung memberikan jaminan yang bisa kita gunakan di masa depan. Jika sejak kecil tidak diajarkan menabung, akan besar pasak daripada tiang, terjerat pinjaman online ilegal, judi online, dan paylater. Oleh karena itu, ini adalah upaya kita untuk memberantas hal-hal tersebut melalui edukasi sejak dini,” ucap Friderica kepada InfoPublik.

OJK memiliki program untuk mendukung siswa dalam menabung, yaitu Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dengan tabungan bernama Simpanan Pelajar (SimPel).

Tabungan ini diperuntukkan bagi anak-anak mulai dari PAUD hingga SMA. Keunggulan tabungan SimPel adalah dapat dibuka meski belum memiliki KTP dan bebas dari biaya administrasi.

Menurut data OJK hingga Triwulan I tahun 2024, sebanyak 49,6 juta pelajar di Indonesia sudah memiliki tabungan SimPel dengan total anggaran Rp9,6 triliun. Dalam kegiatan Hari Anak Nasional 2024, OJK memberikan 500 rekening kepada anak-anak SD yang hadir, dengan saldo Rp50.000 per rekening.

Hal ini sejalan dengan konsep tabungan SimPel yang mengajarkan anak untuk menabung di bank.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, yang hadir melalui daring, menyampaikan apresiasinya atas peran OJK dalam mengedukasi anak-anak agar menabung sejak dini.

“Ini adalah langkah nyata dalam pemenuhan hak-hak anak, khususnya hak atas pendidikan keuangan. Semoga program edukasi semacam ini terus berlanjut karena sangat penting untuk membekali anak-anak kita dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menghadapi masa depan,” ucap Bintang.

Menteri PPPA juga menekankan kepada anak-anak yang hadir untuk bijak memanfaatkan teknologi dalam mengelola keuangan. Banyaknya kasus yang melibatkan kurangnya edukasi pengelolaan keuangan sejak dini menegaskan pentingnya edukasi ini.

“Di masa depan seperti sekarang ini, kita harus pintar dan cerdas dalam menggunakan teknologi, termasuk dalam hal keuangan. Dengan pengetahuan yang cukup, kalian bisa tahu bagaimana mengelola uang dengan bijak, menabung untuk masa depan, dan melindungi diri dari berbagai penipuan,” tambah Menteri PPPA.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Ali Muktabar, yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Banten Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Banten, Agus Setiawan, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan terhadap anak dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Kegiatan ini semakin meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa, orang tua, dan komunitas sekolah mengenai layanan keuangan. Peserta mendapatkan pengetahuan dan pemahaman untuk mengimplementasikan kebebasan finansial di Indonesia yang semakin tak menentu. Sudah sewajarnya pelajar peka akan finansial dan mampu memahami pokok-pokok serta membedakan antara aset dan liabilitas secara sederhana,” sebut Agus.

Kegiatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan OJK ini mengusung tema “Edukasi Keuangan untuk Anak Indonesia Menuju Indonesia Emas” dan menghadirkan lebih dari 500 anak SD di wilayah Kota Serang. Anak-anak diajak untuk mengerti konsep menabung melalui metode yang mudah dipahami seperti dongeng, permainan, serta pertanyaan berhadiah agar mereka lebih menikmati proses pembelajaran.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Marinus Gea, Kepala Badan Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Banten, dan beberapa perwakilan dari Bank Banten dan Bank Jabar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *