Jakarta, Owntalk.co.id – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Lampung (Unila) kembali mencuri perhatian dengan inovasi terbarunya, Lyca. Produk ini adalah permen jelly pereda insomnia yang dirancang khusus untuk generasi Z.
Dipimpin oleh Nisrina Ageng Fatikha Sari, mahasiswa program studi teknologi industri pertanian angkatan 2023, tim ini juga terdiri dari Fran Denis Sitohang, Muhammad Hibban Fadlurrohman Ayyasy, Muhammad Rafliansyah, dan Rosa Arum Kinasih. Mereka mendapat bimbingan dari dosen Diki Danar Tri Winanti.
Lyca adalah permen jelly yang dibuat dari ekstrak daun Centella Asiatica sebagai bahan utamanya. Bahan lainnya meliputi gelatin sapi, gula stevia, asam sitrat, dan pewarna makanan.
Produk ini dirancang sebagai solusi praktis dan sehat untuk mengatasi masalah insomnia yang banyak dialami oleh generasi muda saat ini.
Nisrina menjelaskan bahwa inspirasi menciptakan produk ini berawal dari banyaknya generasi Z yang kesulitan tidur dan menghabiskan banyak waktu di media sosial.
“Kami ingin menciptakan inovasi yang dapat membantu generasi Z yang mengalami insomnia,” ujarnya pada Kamis (11/7/2024).
Pemilihan daun Centella Asiatica sebagai bahan utama didasarkan pada berbagai manfaat kesehatannya yang belum banyak dimanfaatkan.
Selain itu, daun ini dikenal sebagai tanaman liar yang sering diabaikan, padahal memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan.
“Proses penelitian dan pengembangan Lyca dimulai dari penelitian tentang fungsi dan kegunaan daun Centella Asiatica melalui jurnal-jurnal ilmiah. Tim kemudian melakukan trial and error beberapa kali hingga menemukan formula yang diinginkan,” jelas Nisrina.
Muhammad Hibban menambahkan bahwa timnya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menemukan formula yang tepat. Hingga saat ini, mereka masih terus mengimprovisasi resep berdasarkan masukan dari para pembeli.
Tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah menemukan formulasi terbaik, sehingga mereka harus mencoba berkali-kali, membaca berbagai sumber, dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
Upaya tersebut terbayar dengan keberhasilan mereka menciptakan produk yang tidak hanya membantu meredakan insomnia, tetapi juga rendah kalori karena menggunakan gula stevia.
“Tim memastikan efektivitas produk berdasarkan jurnal ilmiah dan observasi terhadap salah satu pembeli kami,” tambah Hibban.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa timnya juga memberikan peringatan untuk menjauhkan gangguan seperti ponsel sebelum tidur agar tidak menghambat kinerja produk. Bahan-bahan yang digunakan berkualitas dan memiliki izin edar, sehingga aman dan bermanfaat bagi konsumen.
Kini, permen Lyca sudah bisa dipesan di toko online seperti Shopee dan Tokopedia. Rosa berharap dengan inovasi ini, Lyca dapat menjadi solusi efektif bagi generasi Z yang mengalami insomnia.
“Kami berharap produk kami lebih dikenal di masyarakat luas sehingga dapat membantu banyak orang,” tandasnya.
Dengan adanya produk inovatif seperti Lyca, diharapkan masalah insomnia yang sering mengganggu generasi muda dapat diatasi dengan cara yang praktis dan sehat. Tim PKM-K Unila telah menunjukkan bahwa kreativitas dan dedikasi dapat menghasilkan solusi nyata bagi tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat.