Karimun, Owntalk.co.id – Acara Silaturahmi dan Sosialisasi Kunjungan H. Muhammad Rudi, Calon Gubernur Kepri 2025-2030, di Gedung Serbaguna HKBP Tanjungbalai Karimun, memicu gejolak besar di internal IKABSU Kabupaten Karimun.
Sejumlah pengurus termasuk Sekjen dan Wakil Ketua satu, memilih mundur dari jabatannya karena menuding ketua tidak transparan dan tidak menghormati hasil rapat.
“Saya dan beberapa anggota lainnya seperti Sekjen dan Wakil Ketua satu langsung mundur dari kepengurusan IKABSU. Sebagai anggota dan koordinator, kami merasa tidak dipercaya,” ujar Sihotang, anggota bidang organisasi, kaderisasi, dan keanggotaan.
Sihotang menambahkan bahwa apa yang disampaikan ketua IKABSU tidak sesuai dengan hasil rapat. Ia menegaskan bahwa organisasi ini bukan milik pribadi, melainkan seluruh anggota.
Dirinya tidak ingin terlibat dalam masalah pembagian uang yang diduga dilakukan oleh keluarga ketua tanpa sepengetahuan koordinator massa.
“Saat itu, ketua IKABSU sempat mengajak untuk menggunakan uang yang tidak diambil oleh masyarakat. Bahkan, ketua sempat berbisik bahwa uang pengganti transportasi yang tidak diambil akan menjadi keuntungan pribadi. Saya tegas menolak,” jelas Sihotang.
Sihotang juga menegaskan bahwa dirinya dan kelompoknya merupakan pendukung garis keras H. Muhammad Rudi dan Iskandar dalam Pilkada untuk menjadi Gubernur dan Wakil Bupati.
Sementara itu, seorang anggota tim Muhammad Rudi, yang dikonfirmasi, mengungkapkan bahwa Bapak Muhammad Rudi ingin memberikan Rp. 100 ribu per orang sebagai biaya transportasi, bukan Rp. 75.000.
“Apapun alasannya, pendukung Rudi tidak boleh dipotong dari Rp. 100.000,” tegasnya.