Gajah Borneo Resmi Dinyatakan “Terancam Punah oleh IUCN

Potret gajah borneo (gajah Kalimantan). (Dok; Shutterstock)

Gajah Borneo, yang lebih akrab disebut gajah Kalimantan, kini resmi diklasifikasikan sebagai hewan “Terancam Punah” (Endangered) oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN).

Populasi gajah terkecil di dunia ini terus menurun akibat kerusakan habitat dan konflik dengan manusia, membuat upaya pelestarian semakin mendesak.

Gajah Kalimantan memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan kerabatnya, dengan tinggi sekitar 2,5 hingga 3 meter.

Gajah ini telah lama dicurigai sebagai subspesies gajah Asia, dan kini penelitian baru dari tim di Natural History Museum (NHM) di London berhasil mengonfirmasi kebenaran tersebut. Gajah Kalimantan adalah subspesies dari gajah Asia, yang terpisah sekitar 300.000 tahun lalu.

Penelitian ini melibatkan perbandingan dari 120 tengkorak gajah Asia dalam koleksi NHM, mengungkapkan perbedaan utama antara gajah Kalimantan dengan kerabat dekat mereka yang lebih besar, terutama dalam ukuran kepala.

Selain itu, penelitian genetik juga menunjukkan perbedaan jelas antara kedua spesies ini.

Dengan diklasifikasikannya gajah Kalimantan sebagai subspesies yang terancam punah, diharapkan upaya pelestarian dapat ditingkatkan.

“Pencantuman gajah Kalimantan dalam Daftar Merah sangat penting dalam menggerakkan upaya konservasi dan mengarahkan sumber daya ke area yang paling penting,” ujar Dr. Cheryl Cheah, ahli ekologi konservasi di WWF-Malaysia.

Saat ini, diperkirakan hanya ada sekitar 1.000 gajah Kalimantan yang tersisa. Populasi mereka terus menurun akibat meningkatnya konflik dengan manusia dan penebangan hutan di habitat aslinya di Kalimantan. Penebangan hutan tersebut dilakukan baik untuk pembangunan infrastruktur maupun pembukaan lahan kelapa sawit.

“Melestarikan keanekaragaman hayati berarti melestarikan variasi alami di semua tingkatan, tidak hanya spesies berbeda tapi juga populasi unik dalam spesies,” kata Professor Adrian Lister, paleobiolog di NHM dan anggota tim penelitian.

Seperti dalam banyak kasus konservasi, melindungi satu kelompok hewan memiliki dampak yang sangat besar pada seluruh ekosistem.

“Gajah merupakan spesies kunci yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan hutan hujan. Dengan melestarikan gajah-gajah ini, kita akan melindungi banyak spesies lain dan ekosistem yang lebih luas.” tambahnya.

Tantangan yang dihadapi dalam pelestarian gajah Kalimantan tidaklah mudah. Penebangan hutan dan konflik dengan manusia merupakan masalah utama yang harus diatasi.

Namun, dengan peningkatan kesadaran dan upaya konservasi yang lebih intensif, ada harapan untuk masa depan gajah Kalimantan.

“Penting bagi kita semua untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian ini, baik melalui dukungan finansial, partisipasi dalam program konservasi, maupun dengan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya melindungi spesies ini,” tutup Dr. Cheryl Cheah.

Dengan semakin banyaknya upaya dan perhatian yang diberikan kepada gajah Kalimantan, diharapkan populasi mereka dapat pulih dan ekosistem hutan hujan di Kalimantan dapat tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *