Karimun, Owntalk.co.id – Bupati Karimun, Dr. H. Aunur Rafiq, S.Sos., M.Si., memimpin rapat koordinasi terkait kelangkaan gas LPG 3 kg di Kabupaten Karimun yang diadakan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral. Rapat ini berlangsung di Ruang Rapat Cempaka Putih pada Rabu (19/06/2024).
Bupati Karimun beserta Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun bergerak cepat untuk mengatasi kelangkaan LPG yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha. Dalam rapat ini, Bupati berupaya mencari solusi konkret untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan Prokopimda, Branch Manager Tata Niaga Pertamina, distributor LPG, agen LPG, kepala OPD, dan camat se-Kabupaten Karimun.
Kabupaten Karimun memiliki lima perusahaan penyalur LPG, yaitu PT. Bintang Abadi Sejahtera, PT. Cipta Nusa Indonesia, PT. Lestari Cipta Prima Sakti, PT. Pentromas Jaya Abadi, dan PT. Prima Jaya Sukses.
Dalam pertemuan tersebut, pihak distributor, perusahaan penyalur LPG, dan Pertamina mengidentifikasi beberapa masalah yang harus diperbaiki untuk mengurangi kelangkaan LPG di masa depan.
Beberapa di antaranya adalah:
- Kerusakan tabung gas LPG, terutama saat bongkar muat.
- Waktu distribusi yang sering terlambat ke pihak penyalur LPG.
- Kuota yang sering tidak terpenuhi untuk masing-masing agen penyalur.
Bupati Karimun menekankan pentingnya segera memperbaiki kerusakan tabung gas. “Kerusakan tabung gas harus segera diperbaiki, dan jika perlu, perbaikan dapat dilakukan di Karimun untuk mempercepat prosesnya.
Pertamina sebagai pemilik tabung gas akan segera mengambil tindakan, dan dalam waktu dekat akan menyalurkan 30.000 tabung gas khusus untuk Kabupaten Karimun.
Selain itu, distribusi harus diperbaiki agar ketersediaan tabung gas tetap terjaga secara kontinu. Pertamina juga akan meningkatkan frekuensi distribusi dari dua kali menjadi tiga atau empat kali dalam satu bulan,” jelas Bupati.
Sebelum menutup rapat, Bupati berharap semua pihak dapat bersinergi untuk mengatasi kelangkaan LPG, terutama pada saat hari-hari besar keagamaan.
“Jangan sampai terjadi lagi kelangkaan LPG. Kita perlu memperbaiki manajemen distribusi dan pengelolaan tabung gas sesuai masukan dari berbagai pihak,” tutupnya. (Adventorial Koko)