Jakarta, Owntalk.co.id – Media Iran, Mehr News Agency, mengabarkan tragedi yang menggemparkan negara tersebut. Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dilaporkan tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024).
Selain Raisi, kecelakaan tersebut juga menewaskan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur-Iran Malek Rahmati, dan perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran untuk Azerbaijan Timur Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem.
Menurut laporan yang dilansir oleh Al Jazeera pada Senin (20/5/2024), hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Iran mengenai nasib Raisi dan para pejabatnya.
Namun, laporan dari tim penyelamat yang telah mencapai lokasi puing-puing helikopter menyebutkan bahwa tidak ada penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Cuaca buruk dilaporkan turut mempersulit upaya penyelamatan. Media pemerintah Iran, IRNA, menyebut bahwa helikopter yang membawa Presiden Raisi dan rombongan adalah Bell 212 buatan Amerika Serikat.
Helikopter tersebut mengalami kecelakaan di wilayah pegunungan yang dikenal memiliki cuaca yang sering berubah secara drastis dan tiba-tiba.
Kepala Staf Militer Iran segera memerintahkan pengerahan semua sumber daya militer dan pasukan elit Garda Revolusi Iran untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
Namun, kondisi cuaca yang ekstrem dan medan yang sulit menjadi tantangan besar dalam operasi tersebut. Gumpalan salju dan kabut tebal menghalangi pandangan dan memperlambat upaya pencarian.
Saat ini, seluruh perhatian tertuju pada upaya pencarian dan penyelamatan. Masyarakat Iran dan dunia internasional menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah mengenai nasib Presiden Raisi dan rombongan.
Kejadian ini menjadi pengingat akan rapuhnya kehidupan dan betapa pentingnya keselamatan dalam setiap aspek, termasuk perjalanan pejabat tinggi negara.
Perkembangan lebih lanjut diharapkan dapat memberikan kejelasan dan jawaban atas tragedi yang menimpa para pemimpin Iran. Masyarakat Iran berduka dan bersatu dalam doa, berharap ada keajaiban di tengah musibah besar ini.