Batam, Owntalk.co.id – PLN Batam, sebagai pelaksana utama pelayanan kelistrikan di wilayah Batam-Bintan, telah menunjukkan kinerja yang cukup baik. Layanan kelistrikan yang andal ini tidak hanya mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di Provinsi Kepulauan Riau.
Salah satu pencapaian PLN Batam yang paling menonjol adalah keberhasilannya dalam menjaga pasokan listrik selama gelaran Pemilu 2024 dan memastikan listrik tetap stabil selama Ramadan dan Idul Fitri.
Hal ini menunjukkan komitmen PLN Batam dalam memenuhi kebutuhan listrik yang andal untuk mendukung berbagai kegiatan masyarakat.
Pada Selasa (30/4), Tim POSMETRO Batam berkesempatan berdiskusi dengan Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Zulhamdi, di kantor POSMETRO. Dalam diskusi yang dipimpin oleh Direktur POSMETRO, Haryanto, berbagai isu dan kesiapan PLN Batam dibahas secara mendalam.
Kerjasama antara media dan PLN Batam dinilai sangat baik. Zulhamdi menyatakan bahwa PLN Batam menghargai peran media dalam menyampaikan berbagai kegiatan dan kinerja PLN kepada masyarakat.
“Media dan PLN sama-sama melayani, namun di bidang yang berbeda. Kerjasama yang baik ini membantu kami mendapatkan informasi penting terkait kebutuhan dan harapan pelanggan,” ujarnya.
Dalam diskusi, Zulhamdi juga mengakui adanya tantangan dalam pelayanan kelistrikan. “Pelayanan saat ini harus cepat dan tepat. Jika dulu penyambungan listrik bisa memakan waktu sebulan, sekarang pelanggan mengharapkan penyambungan dilakukan pada hari yang sama setelah pembayaran,” katanya.
Zulhamdi menekankan pentingnya komunikasi dan koreksi melalui media. “Berita koreksi sangat penting bagi kami untuk memastikan pelayanan kami terus membaik. Kami perlu mendengar keluhan dan kritik dari masyarakat untuk dapat memberikan pelayanan terbaik,” tambahnya.
PLN Batam saat ini menghadapi tantangan besar terkait tarif listrik yang sudah tujuh tahun tidak naik, sementara biaya produksi terus meningkat.
“Tarif listrik tidak naik, namun harga bahan bakar dan nilai dolar terus naik. PLN Batam juga tidak menerima subsidi pemerintah, sehingga beban operasional semakin berat,” jelas Zulhamdi.
Meski demikian, Zulhamdi menegaskan bahwa PLN Batam akan bijaksana dalam menyikapi kemungkinan kenaikan tarif. “Kami akan memastikan setiap keputusan didasarkan pada keterbukaan dan pemahaman masyarakat. Kenaikan tarif, jika terjadi, akan disosialisasikan dengan baik dan dijelaskan dampaknya secara detail,” tuturnya.
Dalam menghadapi tantangan energi fosil yang semakin mahal, PLN Batam juga mulai melirik energi baru terbarukan.
“PLN pusat menargetkan penggunaan energi terbarukan mencapai 24 persen pada tahun 2030. PLN Batam juga mendukung inisiatif ini meskipun implementasinya membutuhkan investasi besar dan teknologi yang mahal,” ungkap Zulhamdi.
Dengan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) di Rempang, PLN Batam siap mendukung penuh. “Sebagai bagian dari PSN, kami memastikan pasokan energi akan terpenuhi. PLN siap mendukung pertumbuhan industri di Rempang dengan menyediakan listrik yang andal,” tegasnya.
PLN Batam memiliki roadmap yang jelas untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan. “Kami memiliki Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang terus diperbarui setiap tahun. RUPTL ini mencakup proyeksi kebutuhan listrik hingga tahun 2030, termasuk untuk proyek besar seperti di Rempang,” kata Zulhamdi.
Zulhamdi juga menegaskan bahwa PLN Batam selalu melakukan perencanaan pemeliharaan untuk menghindari pemadaman bergilir.
“Kami memastikan pemeliharaan dilakukan tanpa mengganggu pasokan listrik. Contohnya, pemeliharaan di Tanjung Kasam sudah berjalan dua minggu tanpa adanya pemadaman listrik,” jelasnya.
Dengan komitmen yang kuat dan kerjasama yang baik antara PLN Batam dan berbagai pihak, diharapkan pelayanan kelistrikan di Batam dan Bintan akan semakin baik, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PLN Batam terus berusaha memberikan layanan terbaik dan memastikan kebutuhan listrik masyarakat terpenuhi dengan optimal.