Awal 2024 Pertamina Turunkan Harga BBM, Sesuaikan Harga Minyak Dunia

lustrasi di SPBU Pertamina. (Dok; mypertamina.id)

Jakarta, Owntalk.co.id – Pada awal tahun 2024, PT Pertamina mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, mengambil langkah yang berkaitan dengan pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar mata uang rupiah.

Mulai 1 Januari 2024, penyesuaian harga ini mencapai kisaran Rp450 hingga Rp1.100 per liter, menandakan respons terhadap tren penurunan harga minyak dunia.

“Saat ini, dengan tren harga yang menurun, kami mengumumkan penurunan harga untuk produk BBM non-subsidi, termasuk Pertamax Series dan Dex Series, berlaku efektif per 1 Januari 2024,” ungkap Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dalam keterangan tertulisnya pada Senin (1/1/2024).

Irto menyoroti bahwa penurunan harga ini mengikuti langkah serupa yang diterapkan pada Desember 2023, sejalan dengan harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus.

MOPS merujuk pada harga transaksi jual beli minyak di bursa Singapura, dan perubahan harga berkala Pertamina disesuaikan dengan fluktuasi periode 25 hingga 24 pada bulan sebelumnya.

Beberapa jenis BBM non-subsidi yang mengalami penurunan harga meliputi Pertamax 92 sebesar Rp450 per liter, turun dari Rp13.650 menjadi Rp13.200. Begitu pula Pertamax Turbo yang turun Rp950 menjadi Rp14.400 dari Rp15.350 per liter.

BBM jenis gasoil atau solar dengan produk Dexlite mengalami penurunan harga sebesar Rp1.000 per liter menjadi Rp14.550, dan produk Pertamina Dex turun menjadi Rp15.100 dari sebelumnya Rp16.200 per liter atau turun Rp1.100 per liter.

Sementara Pertamax green 95 turun harga sebesar Rp1.000, menjadi Rp13.900 per liter dari Rp14.900.

Irto menegaskan bahwa penurunan harga ini sesuai dengan formulasi harga BBM non-subsidi berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

“Perubahan harga BBM non-subsidi akan selalu terjadi secara berkala sesuai dengan formulasi dalam Kepmen ESDM. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga transparansi harga produk BBM non-subsidi seiring dengan tren minyak dunia,” tambah Irto.

Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Ahad Rahedi, menyatakan bahwa penurunan harga tersebut berlaku serentak di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh Indonesia.

Ahad Rahedi menambahkan, “Pada awal tahun baru ini, kami berharap penurunan harga BBM dapat memotivasi masyarakat untuk mencapai resolusi mereka dengan menerapkan gaya hidup berkualitas, termasuk dalam mengonsumsi BBM yang lebih berkualitas.”

Exit mobile version