Jakarta, Owntalk.co.id – Menyikapi gebyar Pemilihan Umum (Pemilu), Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menyebarkan informasi selama masa kampanye, terutama dengan melakukan pengecekan kebenaran sebelum menyebarkannya.
Wamenkominfo Nezar Patria menyampaikan, “Di tengah gebyar Pemilu ini, saya kira kita memang harus lebih hati-hati, terutama agar tidak ikut menyebarkan misinformasi dan disinformasi.”
Pernyataannya ini mencerminkan kebutuhan akan kehati-hatian mengingat dampak besar yang dapat ditimbulkan oleh penyebaran informasi yang kurang akurat.
Dalam pandangannya, setiap konten atau informasi yang beredar di media sosial perlu dilihat dengan kritis, terutama jika kebenarannya diragukan.
“Kita tahu kalau konten yang sedang kita hadapi atau kita saksikan ini, ini adalah konten yang bisa kita sebut mencurigakan, mencurigakan dan juga meragukan secara kualitas informasinya,” tambahnya.
Wamenkominfo Nezar Patria mendorong masyarakat untuk melakukan pengecekan kebenaran informasi yang mencurigakan dengan merujuk pada sumber-sumber yang jelas, seperti Kementerian Kominfo dan media arus utama (mainstream). Hal ini diharapkan dapat mencegah penyebaran konten hoaks di media sosial.
“Jadi kebiasaan share ini memang baik kalau informasinya positif, yang menyebarkan kebaikan, tapi kalau menyebarkan keburukan kan itu satu hal yang kita hindari,” sampaikannya.
Lebih lanjut, Wamenkominfo menjelaskan bahwa teknologi untuk memproduksi hoaks dan disinformasi semakin canggih, melibatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), termasuk deep fake.
Bahkan, beberapa konten yang dihasilkan AI dapat mengelabui para pakar dan dianggap sebagai kejadian yang benar.
“Teknologi ini bisa mengelabui bahkan oleh orang-orang yang kita anggap sudah expert sekalipun, itu banyak yang terkecoh,” ungkap Nezar Patria.
Wamenkominfo juga mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kehati-hatian dalam mengonsumsi informasi di internet, mengingat kemajuan teknologi yang semakin pesat pada saat ini.
Meningkatkan literasi digital dan kecakapan untuk membedakan informasi yang benar menjadi kunci dalam memastikan sirkulasi informasi yang akurat dan berdampak positif selama masa kampanye Pemilu.