Kemenko PMK Luncurkan Pendeteksi Penyakit Menular Hewan ke Manusia

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Jakarta, Owntalk.co.id – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memberikan tonggak sejarah baru dengan peluncuran Aplikasi Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (SIZE).

Aplikasi ini merupakan langkah konkret dalam memenuhi amanat Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019, yang menekankan peningkatan kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons wabah penyakit pandemi global serta kedaruratan nuklir, biologi, dan kimia.

Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan aplikasi SIZE sebagai alat bantu yang strategis untuk mengatasi hambatan dalam koordinasi dan pertukaran data lintas sektor, mulai dari tingkat daerah hingga pusat.

“Aplikasi SIZE ini dirancang untuk mengoptimalkan respons cepat terhadap Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases,” ujar Menko PMK saat peluncuran pada Selasa (19/12/2023).

Lebih lanjut, Menko Muhadjir menekankan pentingnya respons cepat dari Pemerintah Daerah dalam menghadapi potensi wabah penyakit menular.

“Mudah-mudahan aplikasi ini yang berfungsi sebagai integrator ini bisa berfungsi maksimal sehingga kita bisa lebih profesional trengginas cekatan dalam merespons berbagai macam kasus yang berkaitan dengan penyakit zoonosis,” tambahnya.

Aplikasi SIZE mencapai tingkat integrasi yang tinggi dengan menghubungkan tiga sistem surveilans kesehatan di tiga instansi berbeda, yaitu Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) di Kementerian Kesehatan, Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terintegrasi Nasional (ISIKHNAS) di Kementerian Pertanian, dan Sistem Informasi Kesehatan Satwa Liar (SEHATSATLI) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Alur kerja SIZE mencakup fitur berbagi data kasus zoonosis, notifikasi kewaspadaan (alert) kepada pengguna, penghubungan antar kasus, pencatatan respons cepat, dan evaluasi kinerja respons kasus lintas sektor.

Aplikasi ini ditujukan untuk digunakan oleh petugas lapangan di sektor kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, konservasi (satwa liar), atau petugas lain yang tergabung dalam tim respons cepat (TRC) Tikor zoonosis dan PIB yang dibentuk oleh Kepala Daerah.

SIZE telah diuji coba di beberapa daerah dengan risiko zoonosis, seperti Minahasa (Sulawesi Utara), Ketapang (Kalimantan Barat), Boyolali (Jawa Tengah), Bengkalis (Riau), dan Mataram (Nusa Tenggara Barat), membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan tanggap cepat terhadap potensi wabah penyakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *