Polri Apps
banner 728x90

Menteri ESDM Luncurkan Aplikasi ALINA untuk Tenaga Industri

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM Prahoro Nurtjahyo saat meluncurkan Aplikasi dan Layanan Pelatihan bagi Tenaga Industri dan Masyarakat (ALINA) di Kantor BPSDM Jakarta, Selasa (31/10/2023).​​​​​​​ (Dok; Humas Kementerian ESDM)

Jakarta, Owntalk.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meluncurkan Aplikasi dan Layanan Pelatihan bagi Tenaga Industri dan Masyarakat (ALINA) sebagai bagian dari upaya untuk menyederhanakan dan mempermudah layanan pelatihan bagi tenaga industri dan masyarakat.

Prahoro Nurtjahyo, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM, menyampaikan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada Rabu (1/11), bahwa aplikasi ini ditujukan untuk pendaftaran pelatihan yang terintegrasi dan terpusat, dengan tujuan memudahkan pengembangan kompetensi bagi tenaga industri dan masyarakat.

Prahoro menjelaskan bahwa inovasi ini terus dikembangkan bersamaan dengan aplikasi layanan lainnya, dengan visi untuk mengarah pada penyediaan satu layanan pemerintah yang dapat memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat dari industri dan masyarakat.

“Dulu, untuk mendaftar pelatihan sektor ESDM, orang harus datang, mengisi formulir, dan menunggu proses pengolahan. Baru setelah itu, mereka mendapatkan informasi mengenai pelatihan dan cara mendapatkan sertifikat. Aplikasi ALINA mengubah proses ini menjadi lebih efisien,” ungkap Prahoro saat peluncuran aplikasi tersebut di Kantor BPSDM Jakarta pada Selasa (31/10).

Kementerian ESDM, dengan koordinasi dari Kemenko Maritim dan Investasi, tengah berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) melalui penyederhanaan aplikasi dan indikator pelaksanaan SPBE.

Ini termasuk pemanfaatan Pusat Data Nasional, penyusunan arsitektur perusahaan, pengelolaan antarmuka pemrograman aplikasi, pemanfaatan Online Single Submission, pemanfaatan Sistem Penghubung Layanan Instansi, pemanfaatan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) Kemenkominfo, dan penggunaan Single Sign On.

“Salah satu langkah penyederhanaan aplikasi dan indikator tersebut adalah peluncuran ALINA,” kata Prahoro.

Prahoro juga menegaskan bahwa ALINA menjadi salah satu alat untuk memudahkan peserta pelatihan sektor ESDM dalam mengikuti pelatihan tanpa perlu bertatap muka.

“ALINA adalah salah satu alat baru yang mencerminkan komitmen Kementerian ESDM untuk menjadikan proses ini lebih lancar, mulai dari pendaftaran hingga pemberian sertifikat,” tambahnya.

Selain mempermudah pendaftaran peserta pelatihan, aplikasi ALINA juga mengintegrasikan prosedur pelatihan di berbagai unit kerja di Kementerian ESDM yang sebelumnya memiliki prosedur pendaftaran yang berbeda di setiap unit.

“Dengan satu sistem yang digunakan bersama, kita dapat mengaturnya dengan lebih baik. Ini menjadikan proses lebih kredibel dan konsisten di seluruh departemen,” ujar Prahoro.

Prahoro berharap bahwa aplikasi ini tidak hanya akan mempercepat pendaftaran peserta pelatihan, tetapi juga akan meningkatkan partisipasi peserta baik dari kalangan internal maupun eksternal Kementerian ESDM, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di sektor ESDM.

BPSDM ESDM bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelatihan di sektor energi dan sumber daya mineral. Berdasarkan data dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), sektor ESDM memerlukan sekitar 2,3 juta pekerja di sektor mineral dan batu bara serta 70.000 orang di sektor minyak dan gas hingga tahun 2040.

“Ini hanya contoh dua sektor. Dengan hanya 20.000 pekerja yang dihasilkan saat ini, sektor ini memerlukan banyak lagi pekerja terampil dan berkompeten,” tegas Prahoro.

Prahoro menegaskan bahwa kehadiran aplikasi ALINA akan memastikan bahwa peserta yang ingin mengikuti pelatihan di sektor ESDM tersedia lebih cepat, baik dari kalangan internal maupun eksternal Kementerian ESDM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *