KKP dan MSC Pastikan Ketertelusuran dan Keberlanjutan Ikan Konsumsi

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo, saat membuka webinar menyambut Hari Ikan Nasional (Harkannas) series 3 yang diselenggarakan KKP bekerja sama dengan Marine Stewardship Counsil (MSC) di Jakarta. (Dok; KKP)

Jakarta, Owntalk.co.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menjalin kerja sama dengan Marine Stewardship Council (MSC) untuk memastikan ketertelusuran dan keberlanjutan sumber daya perikanan, khususnya ikan konsumsi.

Kerja sama ini telah dimulai sejak tahun 2019 dan telah menghasilkan prestasi signifikan. Hingga saat ini, 40 unit pengolah ikan (UPI) dan 2 retail di Indonesia telah memperoleh sertifikat Standar Rantai Pengawasan MSC atau Chain of Custody.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menyatakan bahwa ini menunjukkan bahwa UPI di Indonesia telah mencapai standar global dalam hal ketertelusuran produk perikanan.

Selama periode kerja sama ini, lebih dari 400 pemangku kepentingan di Indonesia telah menerima bimbingan teknis terkait standar perikanan berkelanjutan dan standar rantai pengawasan yang diakui secara global.

Selain itu, sudah ada 10 perikanan tuna di Indonesia yang berada di bawah Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) yang telah memegang sertifikat MSC sebagai bukti praktik terbaik dalam perikanan berkelanjutan.

KKP juga telah mendapat dukungan dalam penyusunan materi promosi perikanan Indonesia untuk memperluas akses pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Budi mengungkapkan harapannya bahwa program MSC yang berkembang di Indonesia akan membuka peluang pasar yang lebih besar bagi produk perikanan yang berkelanjutan. Terlebih lagi, mengingat peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) yang akan datang, dengan tema “Ikan untuk Generasi Emas.”

Meskipun data dari Ditjen PDSPKP menunjukkan peningkatan konsumsi ikan di Indonesia sebesar 57,27 kg/kapita/tahun pada tahun 2022, meningkat 3,83 persen dibandingkan tahun 2021, Budi menekankan pentingnya ketersediaan ikan berkualitas secara berkelanjutan dan akses yang mudah bagi masyarakat.

Dalam konteks ini, kesadaran masyarakat sebagai konsumen produk perikanan terhadap isu keberlanjutan (sustainability) sangatlah penting.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menegaskan bahwa KKP menerapkan lima kebijakan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) dan terus mendorong implementasi ekonomi biru untuk memacu pertumbuhan industri perikanan di Indonesia dan meningkatkan nilai tambah produk.

Exit mobile version