Batam, Owntalk.co.id – Limbah perusahaan yang diambil oleh oknum Ketua LPM Sei Pelunggut berinisial (MS) akhirnya dibuang secara sembarangan di lahan milik warga.
Kejadian ini terjadi sebagaimana yang terlihat dari laporan media di lokasi, yaitu RT. 01/RW. 11 Kampung Sei Aleng, Kelurahan Sei Binti pada Rabu (30/08/2023).
Tim media yang mendatangi lokasi melaporkan bahwa tumpukan limbah dari perusahaan tersebut tidak hanya dibuang begitu saja, tetapi juga menghalangi akses jalan warga ke kolam untuk mengambil air.
Bahkan, tumpukan limbah tersebut menciptakan hambatan serius bagi warga dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Santos, penjaga lahan yang berada di lokasi kejadian, menceritakan bahwa awalnya oknum Ketua LPM Sei Pelunggut meminta izin untuk membuang sedikit sampah di lahan yang ia jaga.
Namun, kenyataan yang terjadi jauh berbeda dari kesepakatan tersebut. Limbah dari perusahaan tersebut ternyata dibuang dalam jumlah yang sangat besar dan yang lebih meresahkan, tumpukan limbah ini menyumbat akses jalan menuju kolam, membuatnya tidak bisa digunakan.
“Awalnya dia menelpon saya minta ijin buang sampah sedikit di lahan itu, tapi kenyataan dilapangan berbedea. Limbah Perusahaan begitu banyak dan yang membuat kesal, akses jalan ke kolam juga tertutup onggokan sampah,” kata Santos.
Santos juga telah berupaya menghubungi oknum Ketua LPM tersebut melalui telepon dan WhatsApp berulang kali untuk membahas permasalahan tumpukan sampah di lahan yang ia jaga, namun usahanya tidak mendapatkan tanggapan.
“Pesan WhatsApp-nya tidak direspons. Bahkan panggilan telepon juga tidak diangkat,” ungkap Santos.
Keadaan semakin serius ketika ditemukan bahwa tumpukan limbah ini telah memicu kobaran api dengan asap hitam yang mengganggu lingkungan sekitar.
Beberapa orang yang ada di lokasi tengah berusaha membersihkan dan mengambil sisa-sisa limbah besi serta kabel, namun mereka mengaku tidak mengetahui asal limbah ini berasal dari perusahaan mana.
“Mereka hanya berusaha mengambil sisa-sisa besi di sini. Kami tidak tahu pasti limbah ini berasal dari perusahaan yang mana, karena ada beberapa truk yang masuk dan membuang sampah di sini,” kata salah satu dari mereka.
Hingga saat berita ini dinaikkan, tim wartawan kami telah berusaha mengonfirmasi oknum tokoh masyarakat berinisial (MS) yang terlibat dalam peristiwa ini, namun upaya tersebut belum mendapatkan tanggapan yang memadai.
Kami akan terus mengikuti perkembangan berita ini dan mencoba untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak yang bersangkutan. (AS)