Jakarta, Owntalk.co.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan agar layanan angkutan laut perintis dapat ditingkatkan agar lebih maksimal dan efisien dari segi anggaran dan efektivitasnya, terutama menghadapi keterbatasan pendanaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Saat ini, ruang fiskal untuk alokasi anggaran pemerintah terbatas. Oleh karena itu, kita perlu mengelola anggaran dengan bijaksana, efisien, efektif, dan ekonomis. Salah satu caranya adalah dengan mengidentifikasi rute-rute trayek yang bisa ditawarkan ke sektor swasta atau komersial, serta melakukan efisiensi pada trayek yang berhimpitan,” ujarnya.
Menhub juga menekankan pentingnya pengawasan yang menyeluruh terhadap penyelenggaraan angkutan laut kapal perintis untuk memastikan bahwa pengelolaan angkutan laut sesuai dengan aturan yang berlaku.
Plt. Dirjen Perhubungan Laut, Antoni Arif, menambahkan bahwa di tengah keterbatasan pendanaan, semangat untuk memberikan layanan terbaik harus tetap dijaga, terutama untuk menjaga konektivitas masyarakat di daerah-daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan.
“Perlu dilakukan pemodelan jaringan trayek kapal perintis yang lebih optimal, sehingga anggaran yang efisien tetap dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang dilayani,” ujarnya.
Antoni juga memberikan pesan kepada para penyelenggara pelabuhan agar memberikan kemudahan layanan, biaya yang ekonomis, serta memberikan prioritas sandar di pelabuhan.
Tak hanya itu, para operator kapal perintis dan kapal rede juga diharapkan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada penumpang dan melakukan perawatan armada kapal perintis secara baik.
Sementara itu, para Dinas Perhubungan Provinsi dan KSOP/UPP di pelabuhan pangkal perintis diharapkan untuk selalu mengevaluasi trayek-trayek kapal perintis di daerah dengan memerhatikan occupancy dan produksi, baik penumpang maupun barang, agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal di daerah tersebut.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hendri Ginting, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam angkutan perintis, salah satunya dengan menerapkan e-katalog.
“Kami telah bekerja sama untuk menyederhanakan dan mempertransparansi proses pemilihan operator swasta penyedia angkutan laut perintis, dengan rencana penerapan e-katalog pada tahun 2024. Proses ini akan membuat pemilihan menjadi lebih mudah, transparan, dan efektif,” jelas Hendri.
Sejak diluncurkan, penyelenggaraan pelayanan kapal perintis terus mengalami peningkatan, baik dari segi kapasitas daya angkut kapal maupun jumlah muatan yang dilayani. Pelayanan kapal perintis pada tahun 2023 ini mencakup 116 trayek yang menjangkau 562 pelabuhan di 23 provinsi dan 183 kabupaten/kota.
Angkutan laut perintis menjadi penghubung yang konsisten untuk menghubungkan daerah yang masih tertinggal atau belum berkembang dengan daerah yang sudah maju, serta daerah yang belum dilayani secara memadai oleh moda transportasi lainnya atau belum menguntungkan secara komersial.