Jakarta, Owntalk.co.id – Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkomitmen untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa melalui Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD).
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Bina Pemdes, Eko Prasetyanto Purnomo Putro, dalam keterangan tertulisnya saat membuka acara Training of Trainer (ToT) Pengembangan Kapasitas SDM PKK Desa di Jakarta, Selasa (25/7/2023).
“Oleh karenanya, saudara-saudara peserta ToT adalah orang-orang terpilih yang diharapkan untuk lebih memantapkan kapasitas diri sebagai seorang pelatih yang memiliki kompetensi pelatihan dan menguasai subtansi tentang desa yang lebih komprehensif,” katanya.
Eko menjelaskan bahwa gerakan PKK memiliki potensi positif yang besar dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di masyarakat.
Sebagai organisasi dengan kelembagaan yang terstruktur, dari tingkat pusat hingga desa/kelurahan, dan didukung oleh pengurus dan kader yang berdedikasi, gerakan PKK menjadi mitra strategis pemerintah.
“Gerakan PKK diharapkan dapat merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan prioritas program nasional maupun daerah, sambil tetap mempertimbangkan program dan kegiatan yang telah disepakati secara nasional,” ungkap Eko.
Pada tahun ini, melalui P3PD, Ditjen Bina Pemdes berfokus pada pengembangan kapasitas aparatur pemerintah desa dan pengurus kelembagaan desa.
Hal ini melibatkan unsur aparatur desa, badan permusyawaratan desa (BPD), PKK, lembaga desa atau lembaga adat desa, dan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ditjen Bina Pemdes memiliki target untuk melibatkan 33.458 desa atau sekitar 45 persen dari total 75.265 desa yang menjadi sasaran program ini, atau sekitar 50 persen dari total target desa di lokasi P3PD yang berjumlah 67.000 desa.
“Saudara-saudara peserta ToT merupakan orang-orang terpilih yang diharapkan untuk lebih memantapkan kapasitas diri sebagai seorang pelatih yang memiliki kompetensi pelatihan dan pengetahuan yang mendalam tentang desa,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Penggerak PKK Pusat, Nani Suhajar Diantoro, menyatakan bahwa PKK adalah gerakan terstruktur yang mencakup tingkat pusat hingga tingkat desa.
“Di sinilah para Kader PKK memainkan peran penting dalam melaksanakan program kegiatan dan mendorong pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan keluarga,” ucapnya.
Untuk mengoptimalkan peran kader PKK, Nani menekankan pentingnya kapasitas dan kemampuan yang baik.
Dengan adanya para pelatih atau fasilitator yang mendukung proses pembelajaran dan penggalian potensi, diharapkan kontribusi kader PKK akan semakin maksimal dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa.