Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, telah mengirim surat kepada pihak PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I di Medan untuk meminta agar rencana kenaikan tarif pas pelabuhan di Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang ditunda. Surat tersebut tertanggal hari ini, Senin 24 Juli 2023, dengan nomor surat B/552.3/1232/DISHUB-SET/2023.
Permintaan penundaan ini merupakan respons dari Pemprov Kepri terhadap rencana PT. Pelindo I Cabang Tanjungpinang untuk menaikkan tarif pas masuk Pelabuhan SBP sebesar 50 persen mulai 1 Agustus mendatang.
Gubernur Ansar berharap PT. Pelindo dapat mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini masih dalam masa pemulihan.
Menurut Ansar, ada dua alasan yang mendasari mengapa rencana kenaikan tarif ini harus ditunda. Pertama, pemerintah baru saja pada tanggal 21 Juni 2023 mencabut secara resmi status pandemi Covid-19 di Indonesia dan telah mengubahnya menjadi status endemi.
Selain itu, pada masa pandemi Covid-19, perekonomian masyarakat di Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau, mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan. Dengan dicabutnya status pandemi menjadi endemi, diharapkan perekonomian di Kepri dapat meningkat kembali.
“Kami meminta agar rencana kenaikan tarif tersebut bisa ditunda terlebih dahulu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sebab, kenaikan ini akan menambah beban perekonomian masyarakat yang baru saja mulai pulih akibat pandemi,” ujar Ansar.
Ansar juga menembuskan surat ini ke beberapa pihak terkait, seperti Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Direktur Utama PT. Pelindo, serta General Manager PT. Pelindo Regional I Cabang Tanjungpinang.
“Kita semua tahu dan merasakan sendiri, selama masa pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia termasuk di Kepri sangat memprihatinkan. Kini, dengan dicabutnya masa pandemi menjadi endemi, diharapkan perekonomian kita bisa kembali pulih dan bangkit. Oleh karena itu, saya rasa saat ini belum tepat untuk menaikkan tarif pas pelabuhan SBP,” tegas Ansar.
