Jakarta, Owntalk.co.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar (MB) episode ke-23 pada tahun 2023 untuk meningkatkan minat baca generasi muda dengan menyediakan buku bacaan bermutu.
Program ini difokuskan pada distribusi buku bacaan bermutu ke PAUD dan SD, serta pelatihan bagi guru agar dapat memotivasi siswa untuk belajar membaca.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek, Muh. Abdul Khak mengungkapkan bahwa kebijakan ini diluncurkan untuk memberikan akses terhadap buku bacaan bermutu bagi anak-anak di Indonesia dan juga untuk memperbaiki rendahnya tingkat literasi anak di Indonesia.
“Kita tidak lagi berpikir bahwa buku yang dibaca anak itu buku yang baik menurut perspektif orang tua, tapi buku itu juga harus dicintai atau disenangi oleh anak,” ujar Abduk Khak.
Total buku yang didistribusikan sebanyak 15,3 juta eksemplar untuk lebih dari 6.000 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan 14.000 Sekolah Dasar (SD). Mekanismenya, dilakukan dua kali pengiriman yang menyebar ke 470 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
“Ketika buku sudah diterima, pihak sekolah diwajibkan memberi bukti terima dengan tanda tangah pihak sekolah yang menerima buku-buku tersebut,” jelas Abdul Khak.
Konsultan literasi, Sofie Dewayani mengatakan bahwa program MB episode ke-23 dinilai efektif dalam menunjukkan kepada masyarakat, kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidikan mengenai buku yang efektif dan diminati oleh anak-anak.
Sofie juga menekankan bahwa guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik literasi harus berupaya dalam menumbuhkan minat baca kepada anak-anak.
Menyikapi hal ini, Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat, Opik mengungkapkan bahwa pihaknya menyediakan layanan membaca, peminjaman buku gratis, serta layanan literasi berbasis enam kemampuan literasi dasar.