Kartu Prakerja Jadi Inspirasi Negara ASEAN

National Social Protection Council (NSPC). (Dok; ISTIMEWA)

Jakarta, Owntalk.co.id – National Social Protection Council (NSPC) Kamboja menyatakan rasa kagum dan banyak memperoleh pelajaran berharga dari Program Kartu Prakerja sebagai salah satu bentuk sistem perlindungan sosial melalui peningkatan keterampilan tenaga kerja di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Deputi Sekjen NSPC Kamboja, Pheakdey Sambo, selama kunjungan ke kantor Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada tanggal 6-8 Maret 2023.

“Kami melihat bahwa Prakerja memiliki banyak hal untuk ditawarkan dan menjadi inspirasi bagi kami untuk memperkaya program Technical and Vocational Education and Training (TVET) bagi rumah tangga miskin dan rentan berdasarkan masukan berharga dari kunjungan ini,” kata Pheakday Sambo dalam siaran pers yang diterima pada Rabu, 8 Maret 2023.

NSPC Kamboja, yang berada di bawah Kementerian Perekonomian dan Keuangan, datang bersama perwakilan dari TVET-MoLVT (Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Vokasi), National Social Assistance Fund-MoSVY (Kementerian Sosial, Veteran, dan Rehabilitasi Pemuda), Department of Identification of Poor Household-MoP (Kementerian Perencanaan), dan GIZ-ISPH (The German International Cooperation-Improving Social Protection and Health).

Sambo menjelaskan bahwa sistem perlindungan sosial di Kamboja terdiri dari dua pilar, yaitu jaminan sosial dan bantuan sosial. Pilar jaminan sosial terdiri dari empat komponen, yaitu asuransi kesehatan, kecelakaan kerja, skema pensiun, dan pengangguran.

Sementara itu, pilar bantuan sosial juga terdiri dari empat komponen seperti tanggap darurat, pengembangan sumber daya manusia, pelatihan kejuruan, dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat rentan. NSPC berfungsi menetapkan dan mengawasi agenda kebijakan serta mendorong reformasi sistem perlindungan sosial di salah satu negara ASEAN itu.

Apresiasi terhadap Kartu Prakerja juga datang dari Direktur Kebijakan dan Strategi Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Vokasi Kamboja, Khem Pisoth.

“Kami melihat sendiri bahwa Prakerja merupakan program yang sangat bagus, terutama dalam penyelenggaraan pelatihan digital, mulai dari pendaftaran, pelaksanaan pelatihan, hingga evaluasi,” kata Pisoth.

Pisoth menyetujui bahwa permasalahan di negara berkembang umumnya terjadi karena para pekerja kurang memiliki keterampilan yang cukup setelah menyelesaikan pendidikan formalnya.

“Di Kamboja, pemerintah juga memberikan insentif agar tenaga kerja mau meningkatkan keterampilannya,” kata Pisoth.

Kemudian, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menyatakan sebuah kehormatan bagi PMO Prakerja mendapat kunjungan dari NSPC Kamboja.

“Di sini yang mewujudkan kami adalah keinginan kuat untuk memberikan dampak dan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia bagi generasi mendatang,” ujar Denni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *