Jakarta, Ownatalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan kunjungannya di Jakarta dengan mengadakan pertemuan bersama Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI, Silmy Karim di ruang rapat Dirjen Imigrasi Jalan Rasuna Said pada Rabu (01/03).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Ansar didampingi oleh pihak Bintan Cakrawala Resort dan Nongsa Point Marina Batam untuk membahas usulan pengurangan biaya Visa On Arrival (VOA) bagi wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Kepulauan Riau.
“Kami mengusulkan pengurangan biaya Visa untuk kunjungan wisata yang hanya satu minggu atau tiga hari saja, karena dengan pengurangan tersebut kami yakin wisman lebih tertarik datang liburan ke Kepri,” ujar Ansar.
Menurutnya, tarif sebesar Rp 500 ribu untuk kunjungan selama 30 hari masih memberatkan wisatawan mancanegara yang ingin berlibur ke Batam dan Bintan. Usulan ini didorong oleh fakta bahwa rata-rata lama kunjungan wisatawan mancanegara di Kepri hanya seminggu atau tiga hari.
Provinsi Kepulauan Riau sangat bergantung pada pariwisata sebagai sumber pendapatan utama. Tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19, Provinsi Kepri telah mencatat 2.864.795 kunjungan wisatawan mancanegara, yang membuatnya masuk ke dalam tiga daerah dengan jumlah kunjungan wisman terbanyak secara nasional.
Pada tahun 2022, Provinsi Kepri sudah kedatangan 758.154 wisman dan berambisi menarik 1,2 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023.
“Untuk mengejar target 1,2 juta kunjungan wisman itu tentunya sangat dibutuhkan diskresi dari pemerintah pusat, maka dari itu kami sangat mengharapkan Dirjen Imigrasi bisa mempertimbangkan usulan kami,” kata Ansar
Dirjen Imigrasi, Silmy Karim merespon usulan Gubernur Ansar dan menyambut baik usulan tersebut. Dirinya menjanjikan akan membahas hal ini untuk mendukung lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri.
“Terimakasih banyak pak gubernur sudah silaturahmi hari ini bisa bersama rombongan. Dirjen Imigrasi akan selalu mendukung, mempermudah, dan siap memfasilitasi segala hal agar urusan perizinan khusunya visa arival kalau memang bisa kita realisasikan akan segara kita eksekusi,” kata Slimy Karim.
Karim juga meminta Gubernur Ansar dan pelaku pariwisata di Kepri untuk mempersiapkan proyeksi kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri pada tahun 2023 sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan pengurangan biaya Visa On Arrival di Kepri.
Selain itu, Ansar juga mengusulkan untuk kembali menetapkan status Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang sebagai bandara internasional untuk mendukung pintu masuk wisatawan mancanegara di Kota Tanjungpinang dan pulau Bintan secara keseluruhan.
“Kalau mau melonjakkan angka wisman ke Kepri mestinya jangan setengah-setengah, untuk mengandalkan pintu masuk pelabuhan saja di pulau Bintan tentunya berat, jadi Bandara Raja Haji Fasabilillah memang harus dikembalikan lagi jadi bandara internasional,” jelas Ansar.