Duta Besar Swiss Kagum Akan Konsep IKN dan Siap Bawa Investor

Foto udara sejumlah kapal tongkang mengangkut material pasir dan kerikil di Kawasan Tambang Galian C, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (10/1/2023). (Dok; ANTARA FOTO)

Jakarta, Owntalk.co.id – Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zhender mengkagumi rencana dan visi serta misi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sehingga tertarik untuk menjajaki kerja sama di berbagai bidang terutama kerja sama ekonomi terkait pembangunan IKN. Mereka juga sangat antusias dengan konsep IKN terutama sebagai Forest City.

“Saya sangat kagum dengan rencana dan visi misi IKN, dan akan membantu untuk membawa pengusaha kami ke IKN,” kata Zehnder saat mengunjungi hunian pekerja konstruksi di IKN Nusantara pada Rabu (8/2/2023).

Selain itu, menurut Zehnder, pemerintah Swiss juga siap melakukan transfer pengalaman untuk penguatan di bidang pendidikan termasuk di sektor wisata.

“Kami punya banyak akademisi, peneliti juga korporasi yang memiliki keahlian untuk membantu IKN, setelah kunjungan ini tentu kami akan segera menindaklanjuti,” tutup Zehnder.

Dalam kunjungannya ke IKN, rombongan Duta Besar Swiss juga berkeliling melihat berbagai perkembangan pembangunan di IKN. Seperti diketahui, hunian pekerja konstruksi (HPK) sebanyak 9 tower dari 22 tower sudah siap digunakan. Di area ini juga dilengkapi berbagai fasilitas seperti masjid, klinik hingga tempat makan.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyambut baik kedatangan Pemerintah Swiss ke IKN. “Tentu kami sangat senang, seeing is believing,” kata Bambang Susantono.

Bambang menjelaskan posisi IKN nantinya akan menjadi pendorong ekonomi dua kota besar terdekat yakni Balikpapan dan Samarinda.

“Jadi seperti segitiga ekonomi, Nusantara akan berkembang bersama dua kota tersebut, dengan tujuan untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pada 2045 Indonesia akan menjadi negara dengan penduduk yang memiliki penghasilan tinggi (high income countries),” ujarnya.

Bambang mengatakan ada sembilan penggerak ekonomi Nusantara, di antaranya kawasan inti pemerintahan (6,671 ha), Pusat Ekonomi dan Finansial (IKN Barat – 17,206 ha), Kawasan Energi Baru Terbarukan (IKN Selatan – 6,753 ha), Kawasan Wisata (IKN Timur – 9,671 ha, Kawasan Pendidikan (IKN Utara – 12,607 ha), Pusat Penelitian dan Inovasi (IKN Timur – 3,720 ha).

Menurut Bambang IKN Nusantara dibangun dengan konsep Forest City. Ini merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim. Sebesar 65% wilayah IKN Nusantara akan menjadi hutan tropis melalalui reforestasi, sebesar 10 persen menjadi area taman dan produksi pangan dan 25 persen untuk area kota. “Tujuannya Nusantara akan menjadi carbon-neutral city pada 2045,” katanya.

Bambang juga menyampaikan ada banyak peluang investasi di IKN, seperti jalan tol, ekosistem kota pintar, low carbon energy, pengembangan bandara Sepinggan serta ekowisata.

“Saat ini sudah ada tiga investor yang siap masuk untuk membangun hunian bagi aparat sipil negara, dan ada 90 investor yang sudah menandatangani LOI,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *