Jakarta, Owntalk.co.id – Duta Besar Inggris untuk ASEAN, Jon Lambe, menyampaikan dukungan negaranya untuk masa keketuaan Indonesia di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Inggris mendukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN dalam tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth dan tahun-tahun terbaru yang dinamis dengan berbagai aktivitas,” kata Jon Lambe dalam keterangan tertulis yang disampaikan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Jon Lambe menyatakan, sejak Inggris menjadi Mitra Dialog ASEAN dalam 25 tahun terakhir, kerja sama ASEAN-Inggris semakin berkembang dengan cepat.
“Sejak Inggirs menjadi Mitra Dialog ASEAN 25 tahun terakhi, dan kerja sama ASEAN dengan Inggris semakin berkembang dengan cepat,” kata Jon Lambe.
Menurut Lambe, di bawah Komunitas Ekonomi ASEAN, Inggris telah menetapkan beberapa tujuan bersama, dan pada tahun ini akan menyesuaikan pada penyesuaian program-program pembangunan kapasitas.
“Inggris akan mendatangkan para ahli dari pemerintah dan perusahaan-perusahaan terdepan ke ASEAN untuk berbagi keahlian dan menjalankan program pengembangan kapasitas dalam isu-isu utama termasuk infrastruktur, digital, dan jasa keuangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, pengalaman sebagai Presidensi atau Keketuaan G20 di 2022 menjadi salah satu bekal bagi Indonesia untuk mengoptimalkan peran dalam Keketuaan ASEAN 2023, terutama dalam mewujudkan tema yang diusung.
“Dengan bekal dan pengalaman di G20, mengendapkan kolaborasi, kerja sama, kita terus mencoba menjadi pemimpin yang hebat, mencoba terus memainkan kekuatan yang berkelanjutan. Kita akan mencoba bahwa ASEAN juga dapat tetap relevan, di situ kan temanya ‘Asean Matters: Epicentrum of Growth’,” kata Retno Marsudi usai memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan Penyampaian Arah Kebijakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Tahun Anggaran 2023 bertajuk “Transformasi Lemhannas RI 4.0” di Gedung Pancagatra Lemhannas RI, Jakarta, Rabu ( 1/2/2023).
Ketua G20 Tahun 2022, lanjut Menlu Retno, Indonesia dapat menjalankan tanggung jawab dengan baik, meskipun menghadapi situasi dunia yang sedang tidak baik.
“Jadi, seperti misi yang mustahil (misi yang mustahil) yang akhirnya menjadi mungkin dan hasilnya justru di luar dugaan. Jadi, seperti oasis di tengah padang pasir,” tambahnya.
Menlu Retno menilai, pengalaman tersebut menjadi salah satu bekal bagi Indonesia untuk mengoptimalkan peran sebagai Keketuaan ASEAN 2023, terutama dalam mewujudkan tema yang diusung.