Ansar Resmikan Revitalisasi Masjid Jami Sultan Lingga Tahap 1

Peresmian Tahap Pertama Revitalisasi Masjid Jami Sultan Lingga oleh Gubernur Ahmad, Kamis (12/1).

Lingga, Owntalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad meresmikan selesainya perkerjaan Tahapp Pertama Revitalisasi Masjid Jami Sultan Lingga, Kamis (12/1).

Masjid Jami Sultan Lingga merupakan salah satu masjid peninggalan Kesultanan Melayu Riau-Lingga yang revitalisasinya digesa Ansar mulai tahun lalu selain Masjid Raya Sultan Riau Penyengat,

Peresmian itu di tandai dengan syukuran dan pembacaan doa selamat bersama masyarakat Kabupaten Lingga.

Adapun total pagu keseluruhan yang dianggarkan Pemprov Kepri dari APBD untuk pekerjaan ini adalah sebesar Rp 3,4 miliar.

Ansar Mengatakan revitalisasi aset heritage seperti Masjid Jami Sultan Lingga ini memang tidak mudah. Banyak perizinan yang telah dilalui hingga dapat sampai ke tahap ini.

“Jadi sebelum melaksanakan revitalisasi, beberapa perizinan yang kita urus seperti dari BPCB Batu Sangkar, Kementerian PUPR, Kemendikbud, sampai rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Kepri. Dan alhamdulillah semua telah kita lalui dan dapat kita revitalisasi,” ungkap Ansar.

Menurutnya, memang menjadi kewajiban pemerintah pada level apapun, semua aset negara yang bernilai heritage harus diselematkan, dijaga, dan dipelihara. Oleh karena, itu Ansar menyebut Provinsi Kepri sejak Gubernur-Gubernur yang terdahulu pun sudah maulai melaksanakan itu.

“Seperti makam-makam yang ada kaitannya dengan sejarah, kemudian museum untuk tempat menghimpun barang-barang hertage dimasa lalu. Contohnya di Lingga ini ada replika Istana Damnah yang sudah dibangun pemuda. Nah, sekarang gilirannya Masjid Jami Sultan Lingga ini,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, nanti pada pekerjaan tahap kedua yang kemungkinan dilaksanakan pada tahun 2024, Pemprov Kepri akan kembali mengganggarkan Rp. 2 miliar hingga Rp. 3 miliar untuk merampungkan pekerjaan ini.

“Itu salah satunya untuk memasang videotron seperti di Masjid Penyengat, sebagai sarana penyebaran informasi umum kepada masyarakat, termasuk telling storynya sejarah masjid ini,” katanya.

Karena menurutnya, hiritage dalam bentuk apapun, telling storynnya harus ada, supaya setiap orang bisa membaca, mempelajari, perjalanan sejarahnya.

Katanya, Lingga memiliki prospek wisata sejarah yang besar. Banyak sekali orang-orang Eropa yang menjadikan wilayah ini sebagai objek penelitiannnya.

“Di Ibu Kota Provinsi, di Gedung Lam itu nantinya bisa kita buat sarana promosi terintegrasi. Semua objek heritage kita di tiap Kabupaten Kota supaya lebih banyak menarik orang datang ke Kepri,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *