Batam, Owntalk.co.id – Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) bekerjasama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam dan Kemenaker. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan solusi masalah kekurangan tenaga kerja di industri maritim galangan kapal, khususnya bagian welder dan fabrikasi minyak & gas (Offshore) di Kota Batam.
Salah satu solusinya adalah mengadakan pelatihan dan sertifikasi BNSP LAS 6G SMAW secara gratis, guna untuk memenuhi kebutuhan kekurangan ribuan tenaga kerja di perusaahan yang ada di Batam pada tahun 2023 ini.
Ketua ALMI, Osman Hasyim mengatakan ALMI hadir untuk mencarikan solusi dan solusinya itu langsung dapat, yakni mengadakan pelatihan yang akan dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Medan dan Padang.
“Pemerintah daerah melalui Disnaker dan pemerintah pusat melalui Kemenaker telah menyediakan anggaran dan program, alhamdulillah kebutuhan para industri maritim ditemukan solusinya,” ungkapnya Rabu (11/01/2023) di hotel Travelodge Batam.
Lanjut Osman, secara akumulasi tenaga welder industri maritim galangan kapal dan fabrikasi minyak & gas (Offshore) yang dibutuhkan pada tahun ini ada sekitar 20 ribu orang, untuk memenuhi kebutuhan lokal dan juga ada dari luar negeri. Ini adalah hal yang sangat luar biasa dan bagus, pihaknya siap mensupport untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang handal untuk bisa bekerja memenuhi permintaan global.
“Kami berharap koordinasi semua pihak dapat terjalin. Terima kasih kepada Disnaker Kota Batam dan Kemenaker melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Wilayah Padang dan Medan yang membawahi wilayah kerja Batam atas dukungan dan kerjasamanya,” ujarnya.
Osman bersyukur karena sejauh ini perjuangan aliansi dalam memberikan masukan-masukan terbukti dan berhasil dengan adanya perubahan kebijakan dari pemerintah, sehingga industri di Batam saat ini bisa naik tajam dan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak.
“Untuk memenuhi kebutuhan kerjan yang sangat banyak itu kita langsung adakah pelatihan untuk sertifikasinya secara gratis dan terbuka untuk umum. Untuk persyaratan diantaranya adalah cv, ijazah, KTP, berumur 18-23 tahun, berpengalaman di bidang pengelasan minimal 4G SMAW dan mengikuti pelatihan selama 16 hari,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kabag umum BBPVP Medan, Budi Raharjo mengatakan, pihaknya siap mendukung untuk menyiapkan tenaga kerja yang skil dengan tersertifikasi sesuai yang dibutuhkan oleh industri.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan balai pelatihan vokasi yang ada di Padang, karena di balain pelatihan vokasi di Padang juga mempunyai berbagai kejuruan. Begitu juga dengan Balai yang ada di Serang, yang merupakan salah satu balai pelatihan yang fokus di bidang welding,” kata Budi.
Sementara itu, Kadisnaker Kota Batam, Sakyakirti menyampaikan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan kebutuhan tenaga kerja di seluruh perusahaan galangan kapal yang ada di Batam. Dalam pertemuan bersama puluhan perusahaan galagan kapal ini pihaknya langsung mengundang BPVP Medan dan Padang.
“BPVP ini juga mempunyai dana untuk program pelatihan ini, namun dengan syarat yang sudah dilatih harus langsung ditempatkan atau diterima untuk bekerja. Nanti kita juga minta dalam pelatihan itu instrukturnya juga ada dari perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, agar nanti tak ada lagi tes saat penerimaan di perusahaannya,” pungkasnya.