banner 728x90

Wakili Dirjen Hubla, Presiden Inampa Buka FGD Tentang Revisi Permen 57 Tahun 2015

Foto : Peserta FGD Berfoto bersama dengan Presiden Inampa.

Batam, Owntalk.co.id – Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Indonesian Maritime Pilots’ Association (INAMPA) yang semula akan dibuka Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), Arif Toha Tjahjagama diwakilkan kepada Presiden Inampa Herman Harianja, Kamis, (27/10) di Swiss-Belhotel, Batam.

FGD yang digelar sejak pagi itu membahas tentang Revisi Peraturan Menteri Nomor 57 tahun 2015 tentang Pemandu dan Penundaan Kapal  serta pembahasan Revisi Peraturan Menteri 93 Tahun 2014 tentang sarana bantu dan prasarana pemanduan kapal serta tugas-tugas operasional lainnya untuk kemajuan maritim Indonesia.

“Peran INAMPA sangat penting, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” kata Herman Harianja

Kata dia, pentingnya peran INAMPA tidak hanya untuk Indonesia saja, tapi juga diberbagai negara lainnnya. Bahkan, para pandu kapal yang ada di Asia Pasifik dan bahkan dunia sudah tergabung dengan INAMPA.

“Kita bisa lihat waktu kongres di Bali pada awal tahun 2017 silam, setelah itu diteruskan ke Australia, Korea dan terkahir di Mexico dan USA,” paparnya.

“Sekarang ini, para pandu Indonesia ada sekitar 200san orang, dan mereka ada dimana-mana termasuk di luar negeri,” sambungnya.

Sementara itu, Presiden INAMPA, Herman Harianja mengatakan, pentingnya revisi PM 57 tahun 2015 dan PM 93 tahun 2014 ialah untuk melakukan beberapa aspek pengelola management pelabuhan atau BUP.

Kata dia, INAMPA menekankan pada pelayanan atau bisnis, karena, para pandu ini memperoleh gaji yang besar dari pada profesi lainya.

“Kerjanya juga beresiko tinggi, pandu kapal akan melayani jika ada kapal masuk, apalagi kapal asing. Kami ini juga duta daerah dan Negera, karena menjaga (Safety Maritime) terutama kapal yang masuk dan keluar,” ungkapnya.

Dari FGD ini, sambungnya, akan memberikan hasil untuk kebijkan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah.

“Kami juga undang stakeholder, biar ada masukan dari pemangku kepentingan,” paparnya.

Dalam kegiatan FGD itu, hadir Dendi Gustinandar, Direktur Pelabuhan Laut BP Batam yang didaulat sebagai moderator. selain itu, hadir sebagai pemateri di FGD itu yakni Capt, Yoshua Anthonie Kasubdit Pemanduan dan Penundaan Kapal, Capt, Arief Hermawan dari Pelindo, Capt, Jouhari, capt, Agus Suryanto

Dalam FGD ini, secara daring, Dr, Raja Oloan Saut Gurning, juga terlibat memberikan materi dan membuka session tanya jawab dari para peserta yang hadir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *