Polri Apps
banner 728x90

Wasit Judi Bable Hotel Satria Muncul, Ungkap Kronologi Kasus Pemukulan

Berita Terkini Batam

Karimun, Owntalk.co.id – Desakan warga terkait penutupan aktivitas perjudian di Hotel Satria Karimun kian mengganas. Tidak sedikit masyarakat yang merasa resah terhadap adanya aktivitas itu.

Sebelumnya peristiwa penganiayaan terjadi pada dua orang pemuda berstatus pelajar di Hotel Satria, Minggu (27/02).

Peristiwa ini dapat terjadi akibat pelajat tersebut tak mampu membayar hutang yang dipinjamkan oleh wasit sebesar 20 juta.

Elia (31) wasit judi Bable Hotel Satria mengungkapkan kronologi kejadian saat diperiksa menjadi saksi oleh pihak Reskrim Polres Karimun, Jumat (11/03/2022).

Elia mengatakan mereka memang ada dipukuli di depan inisial M, pemilik Hotel Satria, dan ketika itu juga inisial M memerintahkan pemukulan dihentikan untuk mereka menarik nafas, sesudah menarik nafas mereka dipukuli lagi.

“Inisal M memang menyuruh hentikan dulu pemukul itu biar mereka tarik nafas dan ini ada saya utarakan sewaktu saya diperiksa dipolres,” katanya.

Kepada awak media Elia menyebutkan dua orang pelajar yang bernama Dani dan Hakim datang dengan modal awal Rp400 ribu.

“Mereka main sampai 5 meja, satu meja ada yang isi Rp500 ribu. Mereka bilang uang mereka di ATM sekitar Rp20 juta,” katanya.

Lanjut Elia menjelaskan, dua orang pemuda tersebut juga mengatakan akan membayar Rp10 juta seorang. Hingga sampai koin terakhir total mencapai dua puluh juta seratus ribu rupiah.

Tidak ada kejelasan hingga permainan berakhir Elia pun bertanya kepada keduanya. Ia menyarankan untuk memanggil orang tua dan meminta jaminan.

“Gara-gara permasalahan ini saya dipecat, disuruh bayar hutang judi tersebut dan motor saja menjadi jaminan hp saya juga ditahan oleh pihak manajemen Hotel Satria,” ujarnya.

Baca Juga :

Inisial M yang merupakan pihak manajemen Hotel Satria mengatakan kepada Elia, ia tidak perduli terhadap permasalahan yang terjadi. Ia hanya menunggu uang tersebut kembali kepadanya pada pukul 06.30 pagi di hari esok dengan hp dan motor menjadi jaminan.

“Inisial M menyuruh saya menjual barang yang ada dirumah agar uang dapat kembali. Hal ini juga saya sampaikan ke pihak polisi sewaktu saya diperiksa karena saya tidak menggelapkan uang,” jelasnya.