LN, Owntalk.co.id – Sedikitnya 351 warga sipil dipastikan tewas dan 707 terluka di Ukraina sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, kata PBB. Namun, PBB yakin angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mengatakan sebagian besar kematian warga sipil disebabkan oleh senjata peledak dengan berbagai efek.
Baca juga :
- Polresta Barelang Gerebek Aktivitas Bongkar Muat Barang Bekas Ilegal di Sagulung dan Batu Aji
- Kemenkeu Susun RUU Redenominasi, Rupiah Rp1.000 Jadi Rp1 Mulai 2027
- Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Disalatkan di Masjid Asy Syarif
Blinken mengunjungi perbatasan Ukraina, menjanjikan bantuan untuk pengungsi
Ini termasuk peluncuran dari artileri berat dan beberapa sistem roket, serta rudal dan serangan udara.
“OHCHR meyakini jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi, terutama di daerah yang dikuasai pemerintah, terutama dalam beberapa hari terakhir, karena keterlambatan menerima informasi dari beberapa tempat di mana permusuhan hebat telah terjadi, dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi,” katanya.

