Berdaya Tular Tinggi, Pemerintah Cegah Varian SARS COV-2

Ilustrasi Omicron. Sars Cov-2. (Sumber : Kompas)

Pengkategorian varian baru Omicron langsung menjadi VoC, Dicky melanjutkan, menandakan bahwa kondisi munculnya varian B.1.1.529 tersebut ini sudah sangat serius dan semua negara masih dalam keadaan rawan. “Varian Omicron langsung menjadi variant of concern ini adalah satu pertanda yang sangat serius, karena umumnya (varian) yang baru-baru itu jadi variant of interest dulu atau varian under investigation, tapi ini langsung lompat, artinya ini tanda amat sangat serius,” jelasnya.

WHO dalam keterangan resminya, Selasa (9/11/2021), menyebutkan bahwa varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi dan beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Kini varian B.1.1.529 itu teridentifikasi dalam 10 kasus di tiga negara, yakni Afrika Selatan, Inggris, dan Skotlandia.

Perlu Kewaspadaan

Tak hanya lantaran memiliki daya tular yang berlipat ganda, varian Omicron juga harus diwaspadai lebih serius. Pasalnya, sejumlah ilmuwan juga menyebutkan persoalan lain yang potensial muncul akibat varian ini. Salah satunya adalah peringatan bahaya bahwa Omicron dapat menghindari kekebalan atau memengaruhi efektivitas vaksin sehingga bisa meningkatkan risiko infeksi ulang.

Namun Omicron yang memiliki sifat cepat menular hingga lebih dari empat kali lipat dibandingkan varian Delta itu, diharapkan Dicky, hanya terjadi di awal saja. Sehingga ke depannya, dia berharap, tidak lebih parah dari kondisi yang terjadi sekarang. “Ini baru dari data yang awal saat ini ya, mudah-mudahan tidak lebih parah lagi seperti (lonjakan kasus akibat infeksi varian delta) itu ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, kekhawatiran atas Omicron juga disampaikan Kepala Penasihat Medis Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris Susan Hopkins. “Nilai R atau angka reproduksi efektif varian B.1.1.529 sekarang menjadi 2 di Gauteng, Afrika Selatan,” katanya dilansir dari Guardian, Jumat (26/11/2021). Nilai R di atas 1 berarti varian ini memiliki risiko tinggi sehingga potensial mengakibatkan lonjakan kasus.

Halaman selanjutnya…

Exit mobile version