Polri Apps
banner 728x90

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek Kembali Gelar Festival Jaranan Turonggo Yakso

Salah satu peserta saat unjuk kebolehan di kejuaraan festival jaranan Turonggo Yakso ke-25 di Gedung Serba Guna SMA Negeri 1 Trenggalek. (Foto : Istimewa)

Trenggalek,Owntalk.co.id – Setelah vakum pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, festival jaranan yang merupakan bagian dari kalender event wisata budaya Kabupaten Trenggalek ini  kembali digelar selama dua hari dari tanggal 20 Nopember hingga 21 Nopember 2021 di Gedung Serbaguna SMA Negeri 1 Trenggalek. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek, Drs.Sunyoto mengatakan festival jaranan kali ini digelar dengan konsep berbeda dari festival-festival sebelumnya, dikarenakan masih pandemi Covid-19 dan Trenggalek masih berada di level 3.

“Festival jaranan ini kita laksanakan secara virtual dan diikuti oleh group-group jaranan dari Trenggalek.Jadi tidak ada penonton, bahkan kalau bisa dikatakan cuma ada kamera saja yang melihat dan juri,” katanya, Sabtu 20/11/2021).

Festival ini, kata Sunyoto, “Merupakan event tahunan, yang sekaligus sebagai wadah aktualisasi dan pembinaan bagi para seniman, khususnya Seniman Tari Turonggo Yakso di Kabupaten Trenggalek,sekaligus sebagai ajang promosi utamanya promosi wisata budaya,” terangnya. 

Dia juga menyampaikan, festival jaranan  ini sengaja digelar dengan tujuan untuk mewujudkan upaya perlindungan, pembinaan,pengembangan dan pemanfaatan kesenian jaranan di Kabupaten Trenggalek sekaligus memberikan edukasi bagi para seniman tentang bagaimana menggelar pertunjukan di masa pandemi seperti saat ini.

Dalam pelaksanaan festival ini, para peserta festival jaranan diwajibkan menunjukkan kartu vaksin sebagai bukti mereka telah divaksin. Termasuk para kru kegiatan ini diwajibkan untuk menunjukkan hasil rapid antigen negatif ketika memasuki lokasi kegiatan.

“Jadi kita format pertunjukan yang aman di masa pandemi,” ujarnya.

Sunyoto juga menjelaskan,dalam festival jaranan ke-25 ini tim juri akan memutuskan pemenang untuk kategori Turonggo Yakso dan non Turonggo Yakso Yaitu, 5 penyaji terbaik, 1 penata tari terbaik,dan 1 penata iringan terbaik.

Dan masing-masing pemenang baik Turonggo Yakso maupun non Turonggo  Yakso akan diberi hadiah berupa piala,piagam dan uang pembinaan. 

“Harapan ke depan teman-teman seniman tidak patah arang dengan kondisi yang semacam ini. Harus tetap semangat untuk berkreasi,” pintanya.

Sementara Kepala Bidang Destinasi dan Pengembangan Wisata Disparbud Kabupaten Trenggalek, Tony Widianto menyampaikan bahwa seluruh peserta festival ini berasal dari umum.

“Pesertanya dari umum.Jumlah seluruh peserta 17 dan itu dibagi dalam dua group. 9 group untuk peserta Turonggo yakso dan 8 group untuk peserta non Turonggo,” kata Tony.

Ia menambahkan, bahwa festival ini digelar selama dua hari yakni untuk hari pertama akan dilaksanakan festival Turonggo Yakso. Selanjutnya di hari kedua festival non Turonggo Yakso.

“Non Turonggo Yakso itu seperti tarian seni jaranan senterewe, jaranan dor, dan lain-lain,” katanya.(Adv/Sar)