Hari Jadi Trenggalek Ke-827, Pusaka-pusaka Trenggalek Menginap Semalam di Desa Kamulan. Ini Alasannya

Trenggalek, Owntalk.co.id – Setelah di jamas pusaka-pusaka Trenggalek dibawa ke Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Senin (30/8/2021) sore. Tradisi ini dilakukan karena prasasti pertama kali yang menandai Trenggalek berusia 827 tahun itu ditemukan di Kamulan, tepatnya di Sendang Kamulyan.

Sebelum prosesi jamasan pusaka, telah dilaksanakan ziarah ke makam para leluhur, kunjungan kepada bupati-bupati sepuh,para tokoh, termasuk juga gelaran vaksinasi  massal sebanyak 35 ribu vaksin selama dua hari kado dari TNI AL.

“Jadi pusaka sebelum dibawa kembali ke Pendopo besok pagi, pusaka menginap semalam di Desa Kamulan,” kata Bupati Nur Arifin di pendopo Trenggalek. 

Nur Arifin menambahkan, tema tahun ini adalah “Hari Jadi Saatnya Berbagi” jadi kemarin kita tugaskan seluruh ASN memberikan minimal satu sedekah sembako atau bahan pokok ke lingkungan terdekat atau dimanapun sesuai keiklasan hatinya. 

“Jadi kalau ada sekitar hampir 7000 an ASN jadi sudah ada sekitar 7000 paket sembako kepada masyarakat, saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh ASN bisa melaksanakan berbagi sembako,” tandasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Trenggalek Sunyoto mengatakan, prosesi jamasan pusaka ini dilaksanakan dalam rangka untuk membersihkan pusaka-pusaka Kabupaten Trenggalek, diantaranya adalah sepasang Tombak Koro Welang, Songsong Tunggul Nogo, Songsong Tunggul Wibowo, Panji lambang kabupaten dan Parasanya Purna Karya Nugraha. 

“Jadi setelah prosesi jamasan pusaka ini selesai, selanjutnya pusaka dibawa ke Kamulan, pusaka di inapkan di Kamulan dan besok paginya dikirab lagi ke pendopo Trenggalek, ” kata Sunyoto. 

Baca Juga :

Dia juga menyampaikan, prosesi kirab pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun sebelumnya bupati berkenan untuk kirab namun tahun ini tidak dilakukan dengan alasan agar warga masyarakat tetap berada dirumah, maka kirab itu langsung dari Kamulan menuju pendopo Trenggalek. 

“Jadi di pendopo besok acara berlangsung sederhana saja,” ucapnya. 

Sunyoto juga berharap, mudah-mudahan Covid-19 segera hilang dan untuk acara hari jadi Trenggalek bisa seperti dulu lagi bisa meriah dan seluruh masyarakat bisa terlibat. 

Meski berlangsung sederhana, tetapi semua tata cara prosesi hari jadi Trenggalek semua tetap dilaksanakan tidak ada yang ditinggalkan, harapanya adalah  bisa memperkuat dan memperteguh dan memotivasi kepada seluruh masyarakat Trenggalek. 

“Adatnya masih tetap dilaksanakan dan semoga Allah SWT memberi perlindungan kepada kita semua dari pandemi Covid-19,” pungkasnya (Sar)