Jakarta, Owntalk.co.id – Ahli imunologi veteriner, Universitas Putra Malaysia (UPM), dr. Farina Mustaffa Kamal, angkat bicara terkait penemuan varian virus corona terbaru yang ditularkan oleh anjing. Ia mengungkapkan temuan ini tidak menunjukkan bukti pasti mengenai adanya penularan antar spesies.
“Kita perlu memiliki lebih banyak penelitian untuk benar-benar melihat adanya penularan virus Corona anjing ke manusia,” ujar dr Farina, dikutip dari Malay Mail, Rabu (2/6/2021).
“Jadi, tidak cukup meyakinkan untuk menyatakan bahwa itu adalah penularan (virus) dari anjing ke manusia.” lanjut dr Farina.
- Endipat Inisiasi Tumbuh Kembang Koperasi Merah Putih di Kepri, Komitmen Gandeng Pemerintah Pusat untuk Percepatan
- Seleksi Menuju Porprov Kepri 2026, 200 Atlet Ikuti Kejuaraan Karate Se-Kabupaten Karimun
- Hadiri Natal Bersama Jemaat GBI, Ketua RT 005 Telaga Rindu Ajak Warga Jaga Kerukunan
- DPP RMB Kepri Ucapkan Selamat atas Jabatan Baru AKBP Robby Topan Manusiwa
- Kombes Pol Anggoro Wicaksono Resmi Jabat Kapolresta Barelang, Gantikan Kombes Pol Zainal Arifin
Dr. Farina juga menanggapi laporan yang menyatakan virus corona baru yang terdeteksi berasal dari anjing. Dirinya mengatakan laporan tersebut tidak menunjukkan adanya penularan antara anjing peliharaan dan manusia.
Ia juga meminta untuk masyarakat agar tidak panik setelah membaca laporan tersebut dan juga tidak mengambil kesimpulan sendiri.
Prof. Sibrandes Poppema, Presiden Universitas Sunway juga menambahkan bahwa varian virus corona anjing yang ditemukan di Sarawak tersebut tidak berhubungan dengan SARS-CoV-2 yang menjadi kasus pandemi di dunia.
Selain itu juga belum adanya bukti yang menghubungkan keduanya karena urutan genetik mereka memiliki kesamaan kurang dari 50 persen.
“Namun, temuan tersebut mengkonfirmasi sekali lagi bahwa virus bisa menular dari hewan ke manusia. Untuk itu perlu lebih banyak pengujian pada jenis virus yang berkaitan dengan pneumonia, terutama di daerah tempat penularan bisa terjadi, salah satunya di peternakan,” ujarnya.
(ir)

