Polri Apps
banner 728x90

53 krew Kapal KRI Nanggala – 402 Dinyatakan Gugur Saat Bertugas

150808-N-UN259-193 JAVA SEA (Aug. 8, 2015) The Indonesian submarine KRI Nanggala (402) participates in a photo exercise during Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2015. In its 21st year, CARAT is an annual, bilateral exercise series with the U.S. Navy, U.S. Marine Corps and the armed forces of nine partner nations including Bangladesh, Brunei, Cambodia, Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand and Timor-Leste. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Alonzo M. Archer/Released)

Jakarta, Owntalk.co.id –  Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan seluruh awak kapal selamKRI Nanggala 402 yang berjumlah 53 orang dipastikan meninggal dunia.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil citra bawah air secara visual menggunakan kamera. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Alonzo M. Archer/Released).

Sambil berurai air mata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto menyampaikannya dalam jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Bali, Minggu (25/4/2021)

“Dengan kesedihan mendalam, saya selaku Panglima TNI menyatakan 53 personel yang ada di KRI Nanggala-402 gugur. Prajurit-prajurit Hiu Kencana terbaik telah gugur,” ucap Panglima dengan suara bergetar.

Kepastian gugurnya prajurit terbaik ini diperoleh setelaha citra bawah air KRI Rigel dan ROV kapal MV Swift Rescue dari negara tetangga Singapura yang turut membantu melakukan pencarian, menemukan bukti otentik, berupa kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan.

Baca Juga :

“Berdasarkan bukti otentik ini, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam dan seluruh awaknya gugur,” ungkap Panglima terbata.

Atas temuan ini, Panglima TNI mengucapkan bela sungkawa yang dalam terkhusus kepada keluarga prajurit-prajurit terbaiknya yang ada di kapal buatan Jerman tersebut.

Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak saat melakukan latihan menembak torpedo sebagai bagian dari senjata strategis di laut Utara Bali pada Rabu, (22/4) pukul 02.30 WITA.

Pukul 03.00 WITA, Nanggala-402 izin menyelam pada kedalaman 13 meter sebagai bagan dari persiapan menembak torpedo. Sesuai prosedur dalam penembakan tersebut kapal selam didampingi sea rider penjejak.

Saat kondisi ini geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.

Sekitar pukul 03.46 WITA 03.46 Wita hingga 04.46 Wita, saat jadwal penembakan, pemanggilan terus dilakukan KRI Nanggala tapi tidak ada respons.

Pada saat penembakan ini harusnya KRI Nanggala-402 meminta otorisasi untuk penembakan. Begitu dipanggil untuk diberikan otorisasi, tak ada respons.

Selanjutnya, pada 04.17 WITA diterbangkan helikopter dari KRI I Gusti Ngurah Rai untuk deteksi visual dan hasil nihil. Sesuai jadwal, estimasi KRl Nanggala-402 harusnya timbul ke permukaan pukul 05.15 Wita. Karena tidak juga ke permukaan, maka saat itu dilakukan prosedur sublook. KRI Nanggala-402 dinyatakan Sublook pada 05.15 WITA.

Setelah tiga jam pencarian, prosedur berganti menjadi submiss yakni status kapal selam hilang. KRI Nanggala-402 dinyatakan submiss pada 06.46 WITA.

Hampir selama empat hari, tim gabungan melakukan penyisiran dan pencarian di lokasi sekitar hilangnya KRI Nanggala-402.

Pencarian dipersempit di areal adanya tumpahan minyak dan adanya tanda kemagnetan cukup besar di utara Celukan Bawang. Di titik-titik itu, petugas menemukan sejumlah benda yang merupakan bagian dari KRI Nanggala-402.

Seteelah bukti otentik ditemukan, selanjutnya pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan ISMERLO, sebuah organisasi yang mengoordinasikan operasi pencarian dan penyelamatan kapal selam internasional. untuk mengupayakan evakuasi. Hal ini dikatakan Panglima TNI karena proses evakasi diperlukan kerja sama internasional. (rils)