[Profil] – Candra Ibrahim, Keliling Amerika Karena Pekerjaan Wartawan

Profil Candra Ibrahim
Ketua PWI Kepri, Candra Ibrahim. (Foto : Owntalk)
Candra Ibrahim dan Sandra Mepa bersama ke tiga buah hati mereka, Bintana Putera Casandra (19), Naufal Anugerah Ramadhan (15), dan Chika Kasih Chairunnisa (5)

Saat-saat seperti itulah yang membuat dirinya jatuh cinta dengan dunia penulis bahkan mulai terobsesi menjadi penulis.

Candra muda dengan bakat menulisnya yang baik membuat dia mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan media Riau Pos saat itu. Sejak saat itulah karirnya terbuka lebar dan dia menjajaki tangga demi tangga di perusahaan milik Jawa Pos Group yang dipimpinan Rida K Liamsi.

Di pos pada liputan bidang olahraga, Candra diharuskan untuk selalu mengunjungi kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Dinas Pendidikan untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru pada setiap kegiatan olahraga.

“Kebahagiaan terbesar saya sebagai jurnalis yang bisa dibilang masih “hijau” pada saat itu adalah saat tulisan saya mempengaruhi suatu kebijakan besar. saat di pos kan pada bidang olahraga, saya mengangkat tulisan tentang nasib atlet saat itu”

Ya, Dalam tulisan deskriptif itu, Candra memulai kisah para atlit yang memenangkan medali emas dan mengharumkan nama Riau tidak mendapatkan perhatian yang baik dari Koni yang saat itu juga dipimpin oleh Gubernur Riau, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Soeripto.

Candra menulis tentang atlit Persatuan Angkat Berat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) asal Riau yamng mampu menyumbang medali emas namun memiliki kehidupan yang masih kurang beruntung.

” Saya menemui dan mewawancarai Atlit tersebut saat dirinya sedang berjualan makanan menggunakan gerobak,” kata Candra

“Ini orang penyumbang emas tapi kok masih jualan digerobak? Dia jualan rokok, jualan minuman, segala macam. Ini inspirasi bagi saya. Saya wawancarai dan akhirnya saya tulis secara detail dan menggambarkan secara detail” Ungkap Candra dengan nada prihatin.

Lantas, hasil wawancara itu dia tulis menjadi sebuah berita dan menghebohkan masyarakat Riau saat itu. Tak pelak, Candra pun harus mendapatkan kegusaran dari Gubernur setelah tulisan itu menjadi konsumsi publik, tugas Candra untuk nge-pos di Koni pun harus segera ditarik, atas perintah kantor.

” Keputusan kantor tak membuat saya lantas bersedih, ada kebahagian dalam diri saya setelah tulisan itu terbit dan mendapat respon dari Gubernur hari itu,” kata dia

Perlahan-lahan, Karena tulisan itu, nasib para atlit pun mulai membaik dan mulai mendapat perhatian dari Koni dan Gubernur.

Candra Ibrahim menapaki tugas di lapangan hanya selama tiga tahun, dan sisa nya naik menjadi redaktur. Selama dilapangan, ia pernah terpilih sebagai wartawan yang mengikuti seminar di beberapa wilayah di Eropa. Disana dia mempelajari banyak hal, seperti public service, jurnalistik, dan tourisme

Bahkan karena profesinya sebagai wartawan, Candra mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Newseum di Washington, D.C., Amerika Serikat dan 7 negara bagian di sana.

Newseum adalah museum berita dan jurnalisme yang diresmikan pada 18 April 1997. Di dalam galeri dan ruang pameran dipertunjukkan sejarah pers, jurnalisme foto, liputan media atas peristiwa bersejarah seperti runtuhnya Tembok Berlin, dan situasi kebebasan pers di dunia saat ini. Di pintu masuk utama dipamerkan halaman depan surat kabar dari seluruh dunia.

” Itu merupakan capaian yang tak dapat saya lupakan selama saya menjadi seorang wartawan,” ungkap dia

Tercatat, Candra Ibrahim pernah bekerja di Harian Riau Pos sejak 1993-2000, pada 2004 akhir, lalu ia di pindahkan ke Kepri dengan posisi pertama sebagai pemimpin redaksi Batam Pos (2004-2008), Kemudian pada tahun 2014 ia menjabat sebagai GM (General Manager). Setelahnya, ia pindah ke Harian Batam News (2009) dibawah group Batam Pos.

Hingga pada akhirnya ia ditugaskan mendirikan Koran di Tanjung Pinang. Pada 28 Oktober 2009, ia membentuk Tanjung Pinang Pos yang pertama kali berkantor di Batam.

Selain berprofesi sebagai wartawan dan jurnalistik, Candra Ibrahim juga aktif diberbagai organisasi kemasyarakatan. Pada tahun 2018 akhir, ia resmi menjabat sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setelah terpilih secara aklamasi untuk periode 2018-2023. Dimana dua periode sebelumnya ia diangkat menjadi ketua Dewan Kehormatan (DKD) PWI.
“Kebahagian tersbesar sebagai wartawan adalah saat ia membuat tulisan dan tulisan itu dapat merubah kebijakan dan berdampak pada social” Ujar lelaki yang pernah bergabung dalam ikatan Sarjana NU (Tim Pakar).

Candra Ibrahim sebagai sosok seorang ayah juga dikenal sebagai “Familyman” yang sangat memanfaatkan quality time bersama keluarga dan mengunjungi tempat-tempat menarik di Indonesia. (dok : Istimewa)

Riwayat Pendidikan:
SD: SDN 001 Midai
SMP: SMPN Midai
SMA: SMAN 6 Pekanbaru, Riau
PT: Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Pekanbaru.

Riwayat Pekerjaan:

  • Harian Riau Pos (1993 – 2000)
  • Tabloid Politik WATAN (2000 – 2002)
  • Harian Pekanbaru Pos (2002 – 2003)
  • Harian Riau Pos (2003 – 2004)
  • Harian Batam Pos (2004 – 2008)
  • Harian Batam News (2009)
  • Harian Tanjungpinang Pos (2009 – 2013)
  • Harian Batam Pos (2014 – 2020)
  • Online Batam Pos (2020-sekarang).
    *seluruhnya di Riau Pos Group / Jawa Pos Group, dengan posisi bervariasi, mulai dari redaksi hingga GM, Direktur, Direktur Operasional, dan Direktur Utama).

Pengalaman Organisasi:

  • Pengurus LAM Batam (dua periode sd sekarang)
  • Pengurus IKBN (Ikatan Keluarga Besar Natuna) Kota Batam (sd 2021).
  • Ketua GP Ansor Batam 2012-2016
  • Ketua Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Provinsi Kepri 2013-2018
  • Ketua PWI Provinsi Kepri 2018-2023

Penghargaan:

  • Penerima Anugerah Batam Madani tahun 2017 dari Pemko Batam.
  • Wartawan Utama PWI
    Pelatihan Dalam Negeri :
  • LPDS Jakarta (awal 2000-an)
  • Finon (Bali dan Pekanbaru, tahun 2000-an
    Pelatihan Luar Negeri
  • ELC Singapura (2008)

International program

  • IVLP Amerika (2009) host by US Dept of State

Ditulis oleh : Juni Zarlina dan Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *