Sontak laporan HIS Markit disambut sumringah oleh Pemerintah Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa kenaikan PMI ke level tertinggi dalam 10 tahun terakhir akan dijadikan sebagai momentum untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. “Indeks PMI ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang semakin terakselerasi sejak awal 2021. Momentum ini harus terus kita jaga agar pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi semakin cepat,” katanya melalui siaran pers, Kamis (1/4/2021).
Segendang seirama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui bahwa pencapaian itu tentu sangat menggembirakan. “Ini hasil jerih payah para pelaku industri. Sedangkan kami di pemerintahan, all out untuk men-support mereka. Terbukti, selama lima bulan berturut-turut, PMI Indonesia menunjukkan ekspansi,” ujar Agus Gumiwang di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Tentu saja, berita itu bila diibaratkan jadi pemompa dan pembangkit optimisme, maka pembalikan situasi yang berupa pemulihan itu memang sudah berada pada jalurnya. Awal tahun, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan beberapa lembaga dunia sebenarnya sudah memproyeksikan ekonomi Indonesia menuju pertumbuhan yang positif seiring dengan semakin masifnya pelaksanaan vaksinasi dan menumbuhkan kepercayaan publik. Bahkan, ketika mengumumkan APBN 2021, pemerintah berani memproyeksikan pertumbuhan ekonom di kisaran 4,5-5,5 persen. Asumsi itu tentu dengan mempertimbangkan faktor vaksinasi, reformasi struktural, dan dukungan ekspansi fiskal.
- Endipat Wijaya: Provokator Ingin Ganggu Stabilitas Bangsa, PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah!
- Polda Kepri Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-96
- Konflik Pulau Rempang: DPR Desak BP Batam dan Pemkot Batam Bertanggung Jawab
Demikian pula dengan sejumlah lembaga ekonomi dunia. Bahkan, organisasi untuk kerja sama dan pembangunan atau Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) merevisi ke atas perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021.