Ditulis oleh : HR/ Direktur Batam Reseach Center.
Walikota Tanjung Pinang Rahma luluh juga, setelah didesak oleh para legislatif dan ancaman Gubernur Kepri “menyekolahkan” dia ke Depdagri, akhirnya keluar surat Nomor 132/529/1.1.02/2021 tertanggal 31 Maret 2021 menindaklanjuti pengusulan calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang.
Dewan akan bersikap. Ada 2 pilihan. Aklamasi dengan persetujuan kedua belah pihak atau pemilihan langsung one man one vote masing masing anggota dewan. Kedua skema itu cukup terbuka. Melihat perkembangan terakhir saya memprediksi skema pemilihan langsung akan jadi pilihan.
30 anggota dewan, PDIP 5 kursi, Golkar 5 kursi, Hanura 2 kursi, Gerindra 3 kursi, Nasdem 4 kursi, PKS 3 kursi, Demokrat 2 kursi, PPP 2 kursi, PAN 2 kursi, dan PKB 2 kursi akan memilih calon wakil walikota, Ade Angga atau Endang Abdullah.
Lalu siapa yang berpeluang menang….?. Secara kepatutan normatif, Gerindra harus mendapatkan kesempatan karena Rahma pada saat pengusulan calon Wakil Walikota diusung oleh Golkar. Seyogyanya Endang Abdullah sebagai Ketua Gerindra Tanjung Pinang mendapatkan jatah langsung.
Melihat dinamika Politik hari ini, Dagelan senyap yang dilakukan Golkar dengan mengusung serta memenangkan Ade Angga indikasinya sangat kuat. Hari ini Golkar sangat bernafsu merebut kekuasaan di Kabupaten Kota dikepri. Ini adalah Long term politik pilkada Kepri dan Pilpres 2024.
Segala cara akan mereka lakukan, tidak tertutup kemungkinan politik uang dan iming iming sesuatu akan menghiasi pemilihan. KPK, Kejaksaan dan kepolisian harus sigap memasang mata dan telinga akan politik curang yang dilakukan kedua belah pihak. Bila terbukti kedua kandidat melakukan kecurangan maka tindakan pidana dan diskualifikasi akan berlaku.
Bila Anggota Dewan cerdas dan menggunakan hati nurani, memilih Endang Abdullah sebagai Wakil Walikota adakah tindakan realistis. Hari ini Tanjung Pinang harus berbenah, sebagai Sentra Ibukota Provinsi Kepri ditengah kelebihan dan kekurangan, Walikota Rahma sepantasnya harus didampingi Calon Wakil Walikota yang kuat, visioner dan mampu menjadi perekat lintas kepentingan.
Menjadikan Ade Angga sebagai Wakil Walikota adalah kemunduran politik bagi Partai yang mempunyai kursi sedikit. Bila Ade Angga terpilih besar kemungkinan PPP. PAN. PKB. DEMOKRAT. PKS serta partai non parlemen pada pileg 2024 kursinya akan tergerus karena Golkar semakin akan mendominasi.
Saya tidak menakut nakuti para anggota dewan yang akan menentukan sikap dibilik kotak suara. Indikasi kearah itu sudah terlihat nyata. Anda boleh senang dengan keuntungan pribadi dengan janji dan segepok uang tetapi Partai yang membesarkan anda juga punya Marwah untuk dibela.
To be continue…..