banner 728x90

Tak Diperhatikan Pemerintah, Pengurus NPCI Curhat ke KONI Kepri

“Meskipun dalam keterbatasan itu pun, kami tetap melakuakn perjuangan yang sama. Karena kami juga membawa nama baik Provinsi Kepri. Tetapi, kami juga sangat menyayangkan hal ini. Terlebih lagi daerah lain sudah sangat memperhatikan, tetap kita tetap optimis dan bisa berjuang. Pada intinya kita hampir sama,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi Provinsi Kepri Suyono menegaskan akan berusaha untuk bisa sama-sama berjuang sehingga NPCI Kepri ini bisa mendapatkan perhatian juga.

Namun demikian, hingga saat ini KONI Kepri belum bisa memberikan solusi. Terlebih lagi dalam kondisi pandemi covid-19 ini. “Dan kami akan berusaha dan mengkondisikan dengan kolega dan institusi terkait. Dan saya juga menyampaikan agar temen-teman di NPCI jangan berkecil hati. Dan apa yang sudah dilakukan NPCI Kepri harus dilakukan dengan semangat. Mengingat, kita sama-sama memberikan yang terbaik untuk dunia olahrga di Kepri,” tegasnya.

Baca Juga :

Sebagaimana diketahui, NPC Indonesia adalah organisasi pembina atlet penyandang disabilitas di Indonesia.

Organisasi ini didirikan pada 31 Oktober 1962 sebagai Yayasan Pembina Olahraga Cacat (YPOC) sebelum mengalami perubahan nama pada Musyawarah Olahraga Nasional VII pada 31 Oktober hingga 1 November 1993 menjadi Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC).

NPC Indonesia sempat menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebelum memisahkan diri sebagai organisasi yang berdiri sendiri pada tahun 2015.

Organisasi ini secara resmi mewakili Indonesia dalam keanggotaan di tingkat yang lebih tinggi, seperti ASEAN Para Sport Federation (APSF) di tingkat Asia Tenggara, Komite Paralimpiade Asia (APC) di tingkat Asia, dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) untuk tingkat dunia.

Komite ini berfungsi untuk mengatur kegiatan pembinaan dan pelatihan olahraga difabel, serta mengusahakan peningkatan prestasi dan kesejahteraan atlet.

Selain itu, Komite ini juga bertujuan membentuk watak kepribadian penyandang disabilitas di Indonesia dan membentuk kebugaran fisik serta mental agar sehat dan kuat melalui olahraga.(Iman Suryanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *