Jakarta, Owntalk.co.id – Indonesia kembali buat pengalaman baru dengan mambuka 1,3 juta lowongan untuk calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan guru. Dengan sekema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Saat ini mereka sedang menyusun jadwal penerimaan 1,3 juta lowongan CPNS 2021 tersebut.
- Kantor Imigrasi Karimun Resmi Rilis Tarif Baru Pembuatan Paspor
- Pastikan Distribusi Energi Berjalan Lancar, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Bentuk Satgas Nataru
- BPJS Kesehatan Gelar Sosialisasi JKN ke Penyandang Disabilitas
- Prabowo Usulkan Pelibatan Napi Narkoba dalam Swasembada Pangan dan Komcad TNI
- PT. Visi Karya Jaya Buka Lowongan untuk Project Manager (Construction) di Batam
Sebelumnya, pemerintah RI sempat membatalkan pembukaan lowongan CPNS tahun 2020 lalu. Pembatalan tersebut terjadi karena kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Akan tetapi, pembatalan tersebut juga memberikan kesempatan untuk direncanakannya degan baik seleksi pembukaan lowongan CPNS pada tahun 2021 ini.
Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo. Menyampaikan, Kemenpan RB mendukung upaya Kemendikbud untuk merekrut pegawai pemerintah dengan PPPK yang dilakukan untuk menyelesaikan kekurangan guru di seluruh daerah yang selama ini diisi oleh tenaga honorer
Tjahjo juga telah memutuskan untuk membuka 1,3 juta lowongan tersebut dengan sekema PPPK. Tenaga honorer yang telah terdaftar dalam dalam data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud, dapat mengisi lowongan tersebut.
Selain para tenaga honorer yang telah terdaftar, Para Guru Eks Tenaga Honorer Kategori-2, dan lulusan PPG juga dapat mengisi lowongan tersebut.
189.000 pegawai yang terdiri dari 70.000 PPPK jabatan fungsional selain guru, dan 119.000 CPNS telah pemerintah tentukan kebutuhannya.
Demi 1,3 juta lowongan tersebut memenuhi target, para tenaga kesehatan dan tenaga lainnya saat ini melakukan tugas-tugas spesifiknya secara operasional.
Bersama dengan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Tjahjo saat ini sedang mencoba keajegan sistem seleksi secara online.
Saat ini ia juga sedang merumuskan prosedur, dukungan kebijakan, mengidentifikasi berbagai resiko, dan juga berbagai persiapan lain yang diperlukan.
(Jul)