[Cerpen] Meniti Cinta

berita terkini batam
Ilustrasi (Foto: Owntalk)

   “Seumur umur, baru kali ini masuk ke ruangan karaokeanbegini,”Kirana bergumam dalam hati.

Kirana yang kesehariannya berhijab panjang sangat merasa aneh memasuki ruangan itu.

Kirana masuk dengan perlahan bersama  Danu yang  takjub dengan penataan dengan lampu yang berwarna warni di ruangan  itu.

Ketika menebar pandang sebelum bertanya, ada seorang wanita sedang memandanginya, kemudian perlahan mendekati sambil bertanya”,Kak Kirana kan?”

“Iya saya,”Kirana menjawab sambil menggenggam erat tangan Danu, berharap bisa menguatkannya.

Merekapun masuk ke ruangan yang remang remang di tempat itu.

Begitu asingnya ruangan dan suasana itu baginya, namun harus ditempuh demi keluarganya.

Terlihat ada 2 orang temennya Winda juga di dalam ruangan itu.

Windapun menceritakan awal mula pertemanan mereka dan menyakinkan Kirana bahwa mereka hanya berteman saja.

Tapi Kirana tetap berkeras dan memohon agar Winda tidak menghubungi Lintang lagi.

“Saya ngga mau tau , apapun alasan kalian, saya tak mau melihat chatingan kalian lagi !” Kirana berkata dengan nada amarah yang tertahan.

Setelah berkata seperti itu, Kirana menyentuh tangan Danu yang sedang makan popcorn yang diberikan Winda padanya.

Danu segera meletakkan makanannya dan beranjak keluar dari ruangan itu.

🌹🌹🌹🌹🌹

   Kirana memang bukan wanita yang cantik, sehingga dia merasa bahwa Lintang telah memanfaatkan kekurangannya  untuk bisa bercengkrama dengan wanita lain.

Begitulah hari hari mereka lalui, semakin hari semakin menjauh.

Kiranapun sudah mulai berdandan sejak dia bertemu dengan salah seorang teman dan mengajak untuk ikut dalam sebuah produk kecantikan sebagai member.

Hari harinya penuh dengan kegiatan  seminar online maupun pengantaran produk pada konsumen.

🌹🌹🌹🌹🌹

   Lintang kemudian menyadari perubahan pada istrinya.

“Semakin hari kamu makin sibuk ya dek? “Lintang bertanya suatu hari, ketika Kirana sedang memoles lipstik di bibirnya.

Kaget Kirana ketika disapa seperti itu.

“Nggalah bang, Kirana hanya mau antarkan parfum pesanan orang sebentar, ngga lama kok,”sahut Kirana sambil memoles bedak terakhir di pipinya.

Kirana menyelempangkan tasnya, di dalamnya udah ada parfum pesanan konsumen dan produk lain untuk di tawarkan pada ibu ibukomplek tempat tinggal temennya.

Lintang yang baru bangun tidur tampak hanya memandangi dengan gusar. Biasanya Kirana hanya memakai daster ketika ia bangun, dan akan rebahan di sampingnya setelah menyeduh teh hangat kesukaanya, meski dia baru bangun tidur.

Kemudian, Lintang akan bangun lalu menghirup hangatnya teh hingga dada dan perutnya lega.

Kini, dia harus bangun sendiri dan meminum teh yang mulai hilang panasnya karena telah di seduh sejak tadi.

Berulang ulang kejadian ini membuat Lintang berfikir, “betapa tidak menyenangkan diacuhkan seperti ini,”

“Apakah aku yang salah,” Lintang bertanya dalam hati.

Lintang kembali mengenang segala kejadian dan masalah yang dialami selama ini.

Karina telah berulang kali memohon padanya,agarmenghentikam ulahnya yang suka bermain dengan wanita wanitamedsosnya, namun tak sedikitpun diindahkannya, karena ia merasa, Karina tak akan bisa berbuat apa apa dengan keberadaannya saat itu. Tapi sekarang, Lintang menyaksikan sendiri, istrinya telah berubah menjadi wanita masa kini, dan hampir tak pernah lagi dasteran seperti dulu,aromanya selalu wangi,dan selalu memegang handpone meskipun dia ada di rumah.

Semua itu membuat hati Lintang perih, dia menghubungi wanita wanita yang selama ini mengajaknya chatting, bertemu di suatu tempat dan berhurahura.

🌹🌹🌹🌹🌹

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *