Batam  

Bertambahnya Jumlah Kasus Corona, Batam Belum Izinkan Sekolah Tatap Muka

berita terkini batam
Sekolah Diwilayah Mainland Kota Batam, Belum Di izinkan Lakukan Metode Pembelajaran Tatap Muka (foto: owntalk)

Batam, Owntalk.co.id – Karena bertambahnya jumlah kasus Covid 19 di Batam, tentu hal tersebut sangat mengganggu jalannya dunia pendidikan di Kepri, apalagi bagi masyarakat yang bermukim di wilayah Mainland, Senin (04/01/2021).

Menurut laporan akhir dari tim gugus tugas Covid 19, kota Batam saat ini memperoleh penambahan kasus dengan total sekitar 37, untuk mencegah menyebarnya virus tersebut tentu dibutuhkan penanganan dini sebelum terjadi.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Drs. Ides Madri MM., menuturkan, saat ini pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan perihal metode pembelajaran bagi para siswa di area Mainland dan Hiterland, namun dengan pembahasan yang ada dan melihat kondisi yang terjadi saat ini, hanya sekolah yang berada di wilayah Hiterland yang sudah di perbolehkan melangsungkan Metode Pembelajaran Tatap Muka.

“Untuk Mainland sepertinya masih belum memungkinkan untuk di lakukan pembelajaran tatap muka, tetapi bagi sekolah yang berada di wilayah Hiterland kita sepakati mereka bisa melakukan pembelajaran dengan metode tatap muka, dengan alasan kasus di sekitar wilayah tersebut jauh lebih minim dari pada sekitar Wilayah Mainland,” Ungkapnya.

Lanjut Ides, sambil menunggu datangnya vaksin pemerintah belum berani mengambil resiko untuk membuka metode pembelajaran tatap muka di wilayah Mainland.

“Anggap saja pemerintah mengizinkan metode pembelajaran tatap muka tersebut di wilayah Mainland, apakah nantinya pihak sekolah siap memastikan persoalan Protokol Kesehatan, selain itu ada juga kekhawatiran pihak wali murid untuk mengizinkan anaknya datang ke sekolah ditengah bertambahnya kasus Covid 19 saat ini,” Jelasnya.

Ides menambahkan, pihaknya menyarankan saat ini sebaiknya aktivitas di wiayah Mainland Kota Batam tetap di lakukan secara daring, karena melihat resiko yang terjadi masih sangat mengkhawatirkan.

“Sebaiknya aktivitas diwilayah Mainland tetap di lakukan secara daring, mengingat resiko yang ditimbulkan belum memungkinkan untuk melakukan metode pembelajaran tatap muka,” Tutupnya.

(Haykal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *