Owntalk.co.id – Saya menyaksikan kampanyenya dari kejauhan. Disisi timur Bukit Tanjung Uma, didaerah kumuh terpinggirkan, dahulunya disanalah peradaban Batam dimulai, hari ini tercibirkan oleh angkuhnya gedung tinggi Pelabuhan Harborbay dan deretan Hotel berbintang. Tanah itu adalah pusaka melayu tempatan yang kini diambil paksa segerombolan bandit bandit kekuasaan.
Tidak ada yang berubah dari Lukita Dinarsyah Tuwo, Pria murah senyum itu tetap konsisten menyuarakan Batam bahagia dan mendunia, apa yang dia suarakan persis sama dengan cita cita para pejuang melayu. Menjadikan melayu bermarwah ditanahnya sendiri.
Lukita tidak dilahirkan ditanah melayu, tetapi roh nya bak seperti Hang Lekir, Hang Nadim, Hang Kesturi. Hampir disemua blusukannya menyuarakan pentingnya penduduk tempatan mendapatkan kesetaraan hak. Dia tipikal ahli ekonomi yang merakyat, dia jarang berbicara infrastruktur, baginya kelayakan hidup masyarakat miskin lebih bernilai dari fasilitas pendukung yang lebih dinikmati oleh kaum feodal berduit.
Lukita Bukanlah sosok ambisisus, Pria Jujur itu telah dibobongi rakusnya kepentingan para pembisik yang lari dari kenyataan. Para bandit dengan topeng kepalsuan, Para makelar yang susah dipercaya kata katanya.
Semangatnya tak perlu diragukan, tidak ada gundah untuk kemajuan Batam. Lukita bukanlah Sempurna tapi luar biasa, cerdas dan dapat memahami suatu masalah secara keseluruhan, mencari jalan kreatif, fokus dalam mencari solusi, tidak reaktif dan tetap tenang dalam menghadapi masalah yang dihadapi.
Kecerdasan Lukita adalah aset, Pemilih rasional akan menentukan sikap. Menang atau kalah Lukita akan dikenang.
Selamat berjuang,
Anda layak dapat bintang. ***
Tulisan ini merupakan opini Hendri Rahman HR/ Direktur Batam Reseach Center dengan versi judul aslinya ” Lukita. Anda layak dapat Bintang.