Lingga, owntalk.co.id – Calon Wakil Gubernur Kepri, Iman Sutiawan bertolak ke Kabupaten Lingga. Selasa, (1/9), Tujuan utamanya untuk berziarah dan mengunjungi pusat peradaban kerajaan kabupaten berjulukkan “ Bertingkap Alam Berpintu Ilahi” itu.
Di Daek, Iman disambut oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Lingga serta di pasangkan tanjak sebagai sikap Tokoh disana menerima kehadiran Iman.
Gerakkan silat dan hayunan tangan terbuka juga dipertontonkan dalam menyambut putera kelahiran Pulau Kasu itu.
Iman merasa takjub, keramahan sesepuh dan tokoh adat disana menjadi catatan tersendiri untuk dirinya.
Dalam kunjungan itu, Iman menyebutkan bahwa Lingga merupakan pusat peradaban sejarah dan pusat perkantoran Pemerintah Kabupaten Lingga.
Dua rokaat sholat tahyatul Masjid di Masjid Jami’ Sultan Lingga serta dilanjutkan ziarah ke makam Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayat Syah, Ziarah ke makam merah Raja Muhammad Yusuf Al Ahmadi yang dipertuan Muda Riau X menjadi perjalanan spritual Iman dalam menggapai asa.
Pasangan Soerya Respationo di Pilgub Kepri itu menyebutkan bahwa langkah harus diiringi dengan spiritual. Dia berharap agar dalam kompetisi merebut kepemimpinan di Kepri itu selalu mendapat tuntunan dan nasehat dari Para orang tua.
“ Ini menjadi alasan saya mengunjungi Lingga, agar kunjungan saya kesini mendapat ikhtibar dan pelajaran dari sejarah pendahulu,” Lanjut Iman.
Iman juga sempat mengunjungi pusat museum Linggam Cahaya Daek. Selepas itu dia berkesempatan melakukan pertemuan dengan Para Nelayan dan masayarakat disana.
Hampir semua Pulau, semua Desa yang dikunjungi di Kabupaten Lingga memiliki permasalahan yang sama, dimana susahnya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Minimnya lapangan kerja, mahalnya kebutuhan pokok, peralataan tangkap ikan, jaring, mesin boat yg belum maximal dibantu oleh Pemerintah Kabupaten mau pun Pemerintah Provinsi.
“ Untuk itu kami sangat berharap sekali apabila Bapak terpilih nanti mampu memperjuangankan dan memenuhi serta menyelesaikan satu persatu persoalan yang kami hadapi.” Ungkap salah satu tokoh masyarakat disana. (Ack)
