Jakarta, owntalk.co.id – Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM catat baru sekitar 13 persen UMKM yang terdigitasilasi.
Padahal, Terdapat 64,2 juta total pelaku UMKM di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 lalu.
“Sayang yang terhubung ke digital baru 13 persen, atau 8 juta pelaku usaha sehingga percepatan digitalisasi UMKM ini menjadi agenda besar,” ujarnya membuka Karya Kreatif Indonesia, Jumat (28/8/2020).
Teten mengatakan digitalisasi UMKM adalah hal penting dalam pandemi. Berdasarkan kementeriannya, UMKM yang bertahan adalah UMKM yang telah terdigitalisasi.
Menurutnya, dengan digitalisasi, UMKM mendapatkan perluasan pasar.
“Beda dengan krisis 1998 saat itu banyak usaha besar yang rubuh justru UMKM tampil sebagai penyelamat. Saat ini, Covid-19 justru UMKM paling terdampak dari sisi suplai dan permintaan,” jelasnya.
Melansir dari CNN Indonesia. Menurut Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia, digitalisasi adalah salah satu kunci peningkatan reativitas UMKM. Bahkan, menurutnya hal ini adalah nilai tambah UMKM tengah pandemi.
Menyokong digitalisasi, bank sentral menyediakan fasilitas digitalisasi pembayaran melalui Quick Response (QR) Code Indonesian Standard (QRIS).
“Semua metode pembayaran harus gunakan QRIS. Alhamdulillah sudah 4,3 juta merchant tersambung, sehingga insya Allah memudahkan digitalisasi,” jelas Perry.