Jakarta, owntalk.co.id – PT Bio Farma (Persero) berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI untuk mengkaji kehalalan vaksin Covid-19.
Menurut Honesti Basyir Direktur Utama Bio Farma, BUMN ini berkomitmen untuk memerhatikan kehalalan vaksin. Selain itu, hal ini dilakukan untuk mendapatkan izin edar dari BPOM.
“Kami concern terhadap aspek kehalalan ini sehingga dalam riset dan pengembangan vaksin akan mengutamakan penggunaan bahan-bahan yang non-animal origin,” ucap Honesti melalaui keterangan resmi, Jumat (6/8/2020). Dilansir dari CNN Indonesia.
Honesti juga menjelaskan, perusahaannya akan tambah kapasitas produksi vaksin. Saat ini, Bio Farma menyiapkan kapasitas produksi vaksin sampai 100 juta dosis vaksin per tahunnya. Rencananya, kapasitas ini akan ditambah hingga dapat memproduksi hingha 250 juta dosis pertahunnya.
“Bio Farma, saat ini sudah siap dengan kapasitas produksi untuk vaksin Covid-19 sebanyak 100 juta dosis, dan sedang menyiapkan fasilitas produksi tambahan dengan kapasitas sebesar 150 juta dosis yang akan selesai pada Desember 2020,” ucapnya.
Vaksin ini mulai memasuki masa persiapan uji klinis fase tiga. Pelaksanaan uji klinis diawali melalui pelaksanaan Kick Off Meeting, yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran (FK) Unpad Bandung, Kamis (6/8/2020).
Gedung FK Unpad itu juga sebagai tempat yang dijadikan tempat pelaksanaan uji klinis fase tiga vaksin ini.