Surabaya, Owntalk.co.id – Polisi sedang menyelidiki kasus yang trending belakangan ini karena tidakan yang dilakukan oleh salah seorang Mahasiswa UNAIR Berinisial G Diduda Memiliki kelainan seks pada suatu Benda hidup ataupun mati (Fetish), Jumat (31/07).
Jagat dunia maya di hebohkan dengan fenomena fetish jarik yang dilakukan mahasiswa Unair berinisial G. Pasalnya fenomena fetish jarik tersebut dibarengi aksi pelecehan seksual pelaku. Ironisnya itu dilakukan dengan berkedok untuk riset dan para korbannya juga mahasiswa.
Fetish sendiri merupakan dorongan seksual yang berhubungan dengan benda mati atau benda hidup.
fetish jarik juga semoat memuncaki trending di Twitter setelah diunggah oleh akun @m_fikris dengan judul Fetish Kain Jarik. Akun yang mengaku menjadi salah satu korban ini menceritakan aksi pelaku dengan modus meminta bantuan untuk penelitian tugas akhir yang bertemakan bungkus membungkus.
Namun dari cuitan ini, muncul akun-akun lain yang mengaku mengalami hal yang sama dari pelaku. Mereka pun saling bercerita terkait pengalaman korban fetish jarik tersebut.
Usai firal di beberapa sosmed, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan, pihaknya tengah menyelidiki kasus dugaan fetish jarik oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya tersebut, sejauh ini Polisi masih dalam tahap menyelidiki dan menelusuri akun media sosial mahasiswa berinisial G tersebut.
“Subdit Siber telah melakukan penyelidikan terhadap akun milik inisial G yang telah melakukan pengunggahan konten-konten, meminta dan menyuruh serta melakukan beberapa perilaku pelecehan, berdasarkan konten yang disampaikan para netizen,” ungkapnya.
Lanjut Trunoyudo, Setelah hal tersebut menjadi perbincangan hingga saat ini belum ada korban kasus fetish jarik yang melapor. Pihaknya akan memastikan dan tetap melakukan penyelidika meskipun belum ada laporan.
“Sejauh ini juga Polda Jatim dan jajaran belum menerima adanya pengaduan dan laporannya dari para korban,” jelasnya.
Trunoyudo Menambahkan, Bagi para korban diharapkan bersedia melapor. Sebab keterangan dari korban bisa cepat membantu penyelidikan kasus yang sedang viral tersebut. (Haykal)