Yogyakarta, Owntalk.co.id – Rini Pujiarti, Ph.D., selaku Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan, klaim eucalyptus sebagai antivirus belum dapat dipercaya sepenuhnya. Karena, belum ada pembuktian sebagai obat Covid-19
“Eucalyptus memang memiliki potensi sebagai antivirus karena adanya kandungan zat aktif pada minyak atsiri eucalyptus,” ujar Rini seperti dikutip dari laman UGM, Kamis (9/7/2020).
Menurut dosen Fakultas Kehutanan UGM ini, penelitian eucalyptus sebagai antivirus Covid-19 masih sebatas penelitian molecular docking dan penelitian in vitro. Atau simulasi komputer yang dilakukan dengan menyamakan molekul zat aktif.
Tentunya hal ini menjadi terobosan yang baik. Yaitu untuk menggunakan bahan alam sebagai antivirus.
Namun, ia tidak memungkiti tanaman ini memiliki potensi sebagai antivirus. Bagaimanapun, di dalamnya terdapat kandungan zat aktif yang ada pada minyak atsiri eucalyptus. Kandungan zat aktif di dalam eucalyptus yang berpotensi sebagai anti Covid-19 adalah eucalyptol.
“Pengembangan tanaman ini sebagai produk kesehatan sangat prospektif. Beberapa penelitian yang telah saya lakukan terhadap minyak atsiri eucalyptus. Menunjukkan bahwa, eucalyptus memiliki bioakivitas sebagai repelan terhadap serangga, anti rayap, dan anti jamur,” terang Rini.
Tanaman eucalyptus memang memiliki potensi yang sangat bagus di Indonesia karena sangat cocok dikembangkan di daerah tropis.