Operasional Terbatas, Kas PT KAI Minus!

berita terkini batam
Ilustrasi KAI, (foto: owntalk)

Jakarta, owntalk.co.id – Terdampak tekanan bisnis di era pandemi virus corona (covid-19). Didiek Hartyanto sebagai Direktur Utama PT KAI (Persero) memprediksi uang kas perseroan minus Rp3,4 triliun sampai akhir tahun.

Tak hanya itu, kantong kas perseroan bisa lebih kempes lagi jika kasus corona terus meningkat.

“Dari komponen arus kas, setelah efisiensi, kami memotong biaya operasional sampai 40 persen, sehingga akhir tahun kas operasional negatif Rp3,48 triliun,” ujar Didiek saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komis VI DPR, Rabu (8/7/2020).

Didiek menuturkan bahwa tekanan kas terjadi akbibat operasional yang terbatas. Selain itu, mereka harus menerapkan prinsip jaga jarak yang mengakibatkan turunnya okupansi penumpang.

Penurunan terjadi sebesar 78 persen. Dari rata-rata 1,1 juta penumpang per hari pada keadaan normal, menjadi hanya 239 ribu penumpang.

Didiek memproyeksi kas operasional minus Rp574 miliar di Juni. Lalu, Juli minus Rp601 miliar, dan Agustus minus Rp487 miliar.

Ia juga memprediksi jika pada November pendapatan berbalik positif Rp52 Namun, kembali negatif Rp18 miliar pada Desember mendatang.

“Setelah melakukan efisiensi arus kas skenario covid-19, kami masih membutuhkan dana Rp3,5 triliun untuk menjaga arus kas operasional agar positif pada 2020,” terang Didiek.

Kebutuhan dana tersebut berdasarkan hitung-hitungan manajemen. KAI membutuhkan pendanaan sebesar Rp3,5 triliun untuk menjaga likuiditas perusahaan.

Dana likuiditas dari pemerintah akan digunakan untuk biaya perawatan sarana sebesar Rp680 miliar, perawatan prasarana Rp740 miliar. Sisanta, pemenuhan biaya pegawai Rp1,25 triliun, biaya bahan bakar Rp550 miliar, dan operasional pendukung lainnya Rp280 miliar. 

Exit mobile version