Jawa tengah, Owntalk.co.id – Pedagang seragam sekolah di Pasar Kliwon, Kudus, Jawa Tengah mengeluhkan bahwa omzet mereka turun drastis di tengah pandemi Corona.
“Tahun lalu pendapatan mencapai Rp 75 juta seharinya. Karena pembeli datang dari luar Jawa. Seperti Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua,” tuturnya.
Namun saat ini untuk mendapatkan uang Rp 10 juta per hari pun sangat susah. Tidak ada pembeli seragam sekolah. Apalagi sekolah masih libur.
“Penjualan seragam sekolah menurun sekali karena masa pandemi ini,” ujar salah satu pedagang seragam sekolah grosir dan ecer.
Ia mengatakan, penurunan terjadi hingga 70 persen. Biasanya bulan seperti ini sudah banyak pembeli seragam sekolah. Hanya saat ini masih sepi. Mengingat jadwal kegiatan belajar mengajar tatap muka belum boleh dilakukan.
Untuk seragam sekolah yang ia jual mulai TK hingga SMA. Adapun harga seragam secara grosir dijual mulai Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu setiap satu setelnya.
“Seragam yang saya jual mulai seragam TK sampai SMA. Harganya murah satu setel Rp 50 ribu yang panjang Rp 70 ribu. Tergantung ukurannya. Terpaut Rp 1.000,00,” jelas dia.
Kebanyakan konsumen berdatangan dari luar pulau Jawa. Seperti Kalimantan hingga Papua. Maulida pun berharap pandemi ini segera berakhir agar pemasukan tokonya bisa kembali normal seperti sedia kala.
“Harapannya agar pandemi Corona ini segera rampung. Kembali normal sekolah secepatnya masuk,” harap dia.(**/AyYu)