Batam, owntalk.co.id – Walikota Batam, H M Rudi mengaku kesal terhadap sejumlah pihak yang menuduhnya melakukan politisasi dalam penangan covid 19 di kota Batam. Tuduhan itu tak hanya menimpa Rudi sebagai orang nomor satu dikota Batam, melainkan juga kepada tenaga medis yang sedang berjuang menangani penyebaran wabah covid 19 ini.
Pernyataan itu disampaikannya saat bertemu dengan warga Bengkong Nusantara di Golden Prawn, Bengkong pada Minggu, (7/6/2020).
Dirinya menepis tuduhan yang menyebut persoalan penangan covid 19 sebagai komoditas politik menjelang Pilkada Batam Desember mendatang. Selain itu, Ia juga sangat geram dengan adanya tuduhan yang sama terhadap tenaga medis yang dituding ikut merekayasa jumlah penderita masyarakat terpapar virus asal Wuhan itu.
“Ada isu yang sengaja dikembangkan bahwa Wali Kota dan tim medis sengaja merekayasa angka positif Covid-19. Saya kira ini hal yang tidak masuk akal. Mana mungkin Wali Kota melakukan itu, dosa besar jika saya melakukan itu,” kata Rudi dalam pertemuan itu
Rudi yang awalnya menyampaikan perkembangan Covid-19 di Kota Batam, kemudian menyinggung soal ujaran yang berkembang di media sosial tersebut. yang membuat Rudi geram, karena para tenaga medis yang selama ini bertungkus lumus dan bertaruh nyawa dalam merawat pasien Covid-19, juga ikut difitnah.
“Mereka ini sudah bekerja ikhlas. Masih saja tega dituding macam-macam,” ujarnya.
Menurut Rudi, menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Batam, semua kebijakannya selalu menjadi objek politisasi, termasuk yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. Karena itu, dia mengajak warga bijak menyikapi informasi yang beredar.
“Jangan sampai karena kebencian, membuat kita berlaku tak adil,” lanjut dia . (ACK/Humas)